tea break

memberikan pencerahan dan motivasi lewat cerita

Monday, June 28, 2010

Garam dan Kapas Di Dalam Sungai

Nasruddin memuati keledainya dengan dua karung garam untuk dibawa ke pasar.Garam itu larut ketika keledainya menyeberangi sungai.
Sesampainya di tepi, binatang itu berlari-lari berputar dengan girang, karena bebannya menjadi ringan. Tetapi Nasruddin kesal hatinya.

Pada hari pasaran berikutnya dua keranjang di punggung kedelainya dijejalinya padat dengan kapuk. Ketika menyeberangi sungai,
keledai itu hampir tenggelam karena beban dipunggungnya bertambah berat

'Nah, rasakan !' Nasruddin mencibir dengan rasa puas.
'Itu pelajaran bagimu. Jangan kau kira setiap kali kau melewati air kau beruntung.'

Kata Bijak Hari Ini:
Keberuntungan tidak pernah datang dua kali!

Penjelajah

Penjelajah itu pulang ke kampung halamannya. Penduduk ingin tahu segala sesuatu tentang sungai Amazone. Tetapi bagaimana mungkin mengungkapkan dalam kata-kata perasaan yang memenuhi hatinya, ketika ia melihat bunga-bunga begitu indah memukau dan mendengar seribu satu suara penghuni rimba di waktu malam? Bagaimana menjelaskan perasaan hatinya, ketika menghadapi binatang buas atau ketika mendayung perahu kecilnya melewati arus sungai yang sangat berbahaya?

Ia berkata, 'Pergi dan temukanlah sendiri! Tidak ada yang dapat menggantikan pertaruhan nyawa dan pengalaman pribadi.' Namun sebagai pedoman bagi mereka, ia menggambarkan peta sungai Amazone.

Mereka berpegang pada peta itu. Peta itu dibingkai dan diletakkan di kantor kotapraja. Mereka masing-masing menyalin peta itu. Dan setiap orang yang mempunyai peta, menganggap dirinya seorang ahli tentang sungai Amazone. Sebab, bukankah ia tahu setiap kelokan dan pusaran sungai, berapa lebar dan dalamnya, di mana air mengalir deras dan di mana terdapat air terjun?

Penjelajah itu selama hidupnya menyesalkan peta yang telah dibuatnya. Mungkin lebih baik jika dulu dia tidak menggambarkan apa-apa.


Renungan:
Katanya Buddha tidak pernah mau dipancing untuk berbicara tentang Tuhan.
Rupanya ia menyadari bahaya-bahaya menggambar peta bagi para cendekiawan di masa mendatang.

Mencari Di Tempat Yang Salah

Seorang tetangga melihat Nasruddin berjongkok sambil mencari sesuatu.

'Apa yang sedang Anda cari, Mullah?' 'Kunciku yang hilang.'

Dua-duanya terus berjongkok mencari kunci yang hilang itu. Sebentar kemudian tetangga itu beftanya: 'Di mana kuncimu yang hilang?'

'Di rumah.'

'Astaga! Lantas mengapa Anda mencarinya di sini?'

'Karena di sini lebih terang.'



Kata Bijak Hari Ini:
Apa gunanya mencari Tuhan di tempat-tempat suci, kalau Ia sudah tidak bersemayam lagi di dalam hatiku?

Lonceng-lonceng Kuil

Sebuah kuil dibangun di suatu pulau, tiga kilometer jauhnya dari pantai.
Dalam kuil itu terdapat seribu lonceng. Lonceng-lonceng yang besar, lonceng-lonceng yang kecil, semuanya dibuat oleh pengrajin-pengrajin terbaik di dunia. Setiap kali angin bertiup atau taufan menderu, semua lonceng kuil serentak berbunyi dan secara terpadu membangun sebuah simponi. Hati setiap orang yang mendengarkannya terpesona.

Tetapi selama berabad-abad pulau itu tenggelam di dalam laut; demikian juga kuil bersama dengan lonceng-loncengNya. Menurut cerita turun-temurun lonceng-lonceng itu masih terus berbunyi. tanpa henti, dan dapat didengar oleh setiap orang yang mendengarkannya dengan penuh perhatian. Tergerak oleh cerita ini, seorang pemuda menempuh perjalanan sejauh beribu-ribu kilometer. Tekadnya telah bulat untuk mendengarkan bunyi lonceng-lonceng itu. Berhari-hari ia duduk di pantai, berhadapan dengan tempat di mana kuil itu pernah berdiri, dan mendengarkan - mendengarkan dengan penuh perhatian. Tetapi yang didengarnya hanyalah suara gelombang laut yang memecah di tepi pantai. Ia berusaha mati-matian untuk menyisihkan suara gelombang itu supaya dapat mendengar bunyi lonceng. Namun sia-sia. Suara laut rupanya memenuhi alam raya.

Ia bertahan sampai berminggu-minggu. Ketika semangatnya mengendor, ia mendengarkan orang tua-tua di kampung. Dengan terharu mereka menceritakan kisah seribu lonceng dan kisah tentang mereka yang telah mendengarnya. Dengan demikian ia semakin yakin bahwa kisah itu memang benar. Dan semangatnya berkobar lagi, apabila mendengar kata-kata mereka ... tetapi kemudian ia kecewa lagi, kalau usahanya selama berminggu-minggu ternyata tidak menghasilkan apa-apa.

Akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri usahanya. Barangkali ia tidak ditakdirkan menjadi salah seorang yang beruntung dapat mendengar bunyi lonceng-lonceng kuil itu. Mungkin juga legenda itu hanya omong kosong saja. Lebih baik pulang saja dan mengakui kegagalan, demikian pikirnya. Pada hari terakhir ia duduk di pantai pada tempat yang paling disayanginya. Ia berpamitan kepada laut, langit, angin serta pohon-pohon kelapa. Ia berbaring di atas pasir, memandang langit, mendengarkan suara laut. Pada hari itu ia tidak berusaha menutup telinganya terhadap suara laut, melainkan menyerahkan dirinya sendiri kepadanya. Dan ia pun menemukan suara yang lembut dan menyegarkan di dalam gelora gelombang laut. Segera ia begitu tenggelam dalam suara itu, sehingga ia hampir tidak menyadari dirinya lagi. Begitu dalam keheningan yang ditimbulkan suara gelombang dalam hatinya.

Di dasar keheningan itu, ia mendengarnya! Dentang bunyi satu lonceng disambut oleh yang lain, oleh yang lain lagi dan oleh yang lain lagi ... dan akhirnya seribu lonceng dari kuil itu berdentangan dengan satu melodi yang agung berpadu. Dalam hatinya meluap rasa kagum dan gembira.


Kata Bijak Hari ini:
Jika engkau ingin mendengar lonceng-lonceng kuil, dengarkanlah suara laut.
Jika engkau ingin melihat Tuhan, pandanglah ciptaan dengan penuh perhatian. Jangan menolaknya, jangan memikirkannya. Pandanglah saja.

Friday, June 25, 2010

Ikan Kecil

'Maaf kawan,' kata seekor ikan laut kepada seekor temannya yang lain.
'Anda lebih tua dan lebih berpengalaman daripada saya. Dimanakah saya dapat menemukan laut ? Saya sudah mencarinya di mana-mana, tetapi sia-sia saja !'

'Laut.' kata ikan yang lebih tua,'Adalah tempat engkau berenang sekarang ini'.

'Ha ? ini hanya air saja! Yang kucari adalah laut.' sangkal ikan yang muda.

Dengan perasaan sangat kecewa ia pergi mencarinya di tempat lain.

Ia datang menghadap sang Guru dengan mengenakan jubah sannyasi.Ia pun berbicara dalam bahasa sannyasi :

'Sudah bertahun-tahun lamanya aku mencari Tuhan. Telah kutinggalkan rumahku dan telah kucari Dia di mana pun Dia berada. Kata orang, Dia ada di puncak-puncak gunung, di tengah-tengah padang gurun, dalam keheningan biara-biara dan di dalam gubuk-gubuk kaum miskin.'

'Apakah engkau telah menemukanNya ?' tanya sang Guru.

'Aku menipu diri, aku pendusta kalau aku menjawab 'Ya'. Belum, aku belum menemukanNya, Bapak sudah ?'

Apa yang dikatakan sang Guru kepadanya ? Cahaya keemasan matahari senja menembus celah-celah kamar. Ratusan burung gereja berterbangan dari sebuah pohon beringin di luar sambil berkicau riang. Samar-samar terdengar deru kendaraan di jalan raya. Seekor nyamuk berdengung di dekat telinga, memberi petanda siap menggigit....
Namun demikian, orang itu masih tetap duduk tepekur dan berkata, bahwa ia belum menemukan Tuhan dan masih mencari-cariNya.

Sesudah menunggu sejenak, ia pun meninggalkan sang Guru dengan perasaan kecewa. Ia pergi mencariNya di tempat lain.

Catatan : Sannyasi = seorang hindu yang telah meninggalkan segala urusan dunia untuk mencari Yang-Ilahi saja.


Kata Bijak Hari Ini:
Ikan kecil, berhentilah mencari ! Tidak ada yang perlu dicari. Heninglah sebentar, bukalah matamu dan lihatlah! Engkau tidak mungkin lagi keliru. (Anthony de Mello, SJ)

Seekor Kera Menyelamatkan Ikan

'Apa yang kau lakukan?' tanyaku kepada seekor kera, ketika aku melihatnya sedang berusaha mengangkat ikan dari air dan meletakkannya di atas dahan sebatang pohon.

'Kuselamatkan dia, agar jangan mati tenggelam' jawab kera.


Kata Bijak Hari ini:
Yang bagi seseorang merupakan makanan, bagi yang lain menjadi racun.
Matahari yang membuat burung garuda bisa melihat, membutakan mata burung hantu. (anthony de Mello, SJ)

Kicauan Burung

Benak para murid dipenuhi macam-macam pertanyaan tentang Tuhan

Kata Sang Guru:
'Tuhan adalah yang-Tak-dikenal, bahkan Yang-Tidak-dapat-dikenal. Setiap pernyataan tentang Dia, seperti pula setiap jawaban terhadap pertanyaanmu, hanyalah
mengacaukan Kebenaran'.

Para murid bingung.
'Lalu mengapa anda masih juga berbicara tentang Dia?'

'Mengapa burung berkicau?' tangkis sang Guru.

Burung berkicau bukan karena ia ingin menyatakan sesuatu. Ia berkicau karena ia ingin berkicau.

Kata-kata cendikiawan haruslah bisa dipahami. Kata-kata sang Guru tidak untuk dipahami, melainkan untuk didengarkan seperti orang mendengarkan desir angin di pohon, gemercik air di sungai dan kicauan burung. Semua ini akan membangkitkan sesuatu dalam hati, yang melampaui segala pemahaman.

(Anthony de Mello, SJ)

Gajah dan Tikus

Seekor gajah berkubang dengan santainya di sebuah kolam di tengah hutan. Tiba-tiba seekor tikus mendekatinya. Ia menyuruh gajah itu supaya segera keluar dari kolam.

'Tidak mau.' kata gajah.

"Aku sedang bersantai dan tidak mau diganggu!'

'Detik ini juga engkau harus keluar!' desak tikus.

'Loh mengapa ?' tanya gajah.

'Alasannya hanya akan kukatakan bila engkau sudah keluar dari kolam' jawab tikus.

'Ah peduli amat! Aku tidak akan keluar' kata gajah

Tetapi akhirnya ia mengalah juga. Dengan kesal ia beringsut-ringsut keluar dari kolam dan berdiri di muka tikus, katanya:

'Nah katakanlah sekarang, mengapa engkau mendesakku supaya keluar dari kolam ?'.

'Aku ingin tahu, apakah engkau memakai celana renangku atau tidak' kata tikus.



Kata Bijak Hari ini:
Seribu kali lebih mudah mengenakan celana renang tikus kepada seekor gajah darpada memakai istilah-istilah keilmuan dengan tepat untuk mengungkapkan Tuhan (anthony de Mello, SJ)

Kunyahlah Buahmu Sendiri

Seorang murid mengeluh kepada gurunya :
'Bapak menuturkan banyak cerita, tetapi tidak pernah menerangkan maknanya kepada kami'


Jawab sang Guru :
'Bagaimana pendapatmu, Nak, Andaikata seseorang menawarkan buah kepadamu, namum mengunyahkannya dahulu bagimu'.



Kata Bijak Hari Ini:
Tak seorang pun dapat menemukan pengertian yang paling tepat
bagi dirimu sendiri. Sang Guru pun tidak mampu. (Anthony de Mello, SJ)

Wednesday, June 23, 2010

Salah Satu Diantara Kamu Adalah Mesias

Seorang Guru sedang bermeditasi di dalam gua di Himalaya. Ia membuka matanya, dan melihat seorang tamu tak disangka-sangka duduk di hadapannya, yakni seorang abbas dari sebuah pertapaan terkenal.

"Anda mencari apa?" tanya sang Guru.

Abbas menceritakan sebuah kisah sedih. Pada suatu ketika pertapaannya itu termashur di seluruh dunia Barat. Kamar-kamar pertapaannya penuh dengan para aspiran muda dan gerejanya menggema karena nyanyian para rahibnya. Tetapi masa-masa berat telah menimpa pertapaan. Umat tidak lagi berbondong-bondong datang untuk menyegarkan jiwanya, arus aspiran muda mengering, dan gereja pun tinggal diam. Masih ada segelintir rahib bertahan dan mereka ini melakukan tugasnya dengan berat hati.

Inilah yang bapa abbas ingin tahu. "Apakah ini disebabkan oleh dosa-dosa kami, bahwa pertapaan merosot sampai keadaan sekarang ini?"

"Ya" kata sang Guru, "dosa ketidaktahuan."

"Dan dosa bagaimana itu kiranya?"

"Seorang dari antaramu itu sang Mesias menyamar dan kamu tidak tahu akan hal ini." Sesudah berkata itu Guru menutup matanya dan kembali bermeditasi lagi.

Selama perjalanan sulit pulang kembali ke pertapaannya, jantung abbas berdebar cepat karena memikirkan bahwasanya Mesias -- ya sang Mesias sendiri -- sudah kembali ke dunia, dan ada di pertapaan itu juga. Bagaimana mungkin ia khilaf tidak mengenalinya? Dan siapa gerangan ia itu? Bruder koki? Bruder koster? Bruder ekonom? Bruder Prior? Bukan, dan bukan dia, kekurangannya terlalu menyolok, sayang! Tetapi sang Guru mengatakan, bahwa ia menyamar. Apakah cacat itu penyamarannya? Kalau memikirkan itu, setiap orang di pertapaan punya cacat. Dan salah satu dari mereka itulah Mesias!

Kembali dalam biara ia mengumpulkan para rahib dan menceritakan, apa yang sudah ia temukan. Mereka saling memandang tidak percaya. Mesias? Di sini? Tak dapat dipercaya. Tetapi ia diandaikan ada di sini menyamar. Ya, mungkin. Bagaimana seandainya itu si anu? Atau orang lain di sana itu? Atau ...

Satu hal yang menjadi pasti: Kalau Mesias ada di sana menyamar, tentu mereka tidak bakal mengenalnya. Maka mereka berusaha memperlakukan setiap orang dengan hormat dan tanggapan baik. "Kamu tidak pernah tahu," kata mereka kepada diri mereka sendiri, bilamana mereka bergaul satu sama lain di antara mereka, "barangkali inilah orangnya."

Akibat semua ini, suasana di pertapaan menjadi penuh semangat kegembiraan. Segera sesudahnya, berpuluh-puluh aspiran ingin masuk menjadi anggota Ordo -- dan sekali lagi gereja kembali hingar bingar oleh karena nyanyian suci dan riang dari para rahib yang mengumandangkan semangat cintakasih.


Kata Bijak Hari ini:
Apakah gunanya memiliki mata, bilamana hati menjadi buta? (Anthony de Mello, SJ)

Jaringan Laba-laba Di Serban

Dulu ada seorang hakim Arab, yang terkenal karena kebijaksanaannya. Pada suatu hari seorang pemilik toko datang melapor, bahwa ada barang dicuri dari tokonya, tetapi ia tidak dapat menangkap pencurinya.

Hakim memerintahkan agar pintu toko dilepas dari engselnya, dibawa ke tengah pasar dan dicambuki limapuluh kali, karena tidak melakukan kewajibannya menahan pencuri masuk toko.

Banyak orang berkumpul melihat hukuman aneh yang sedang berjalan. Ketika cambukan sudah dijalankan, hakim membungkuk dan bertanya kepada pintu, siapa pencurinya. Lalu ia menempelkan telinganya ke pintu, untuk mendengar lebih baik apa yang dikatakan pintu.

Ketika ia berdiri ia mengumumkan. "Pintu menyatakan bahwa pencurian itu dilakukan oleh seseorang, yang membawa sarang laba-laba di puncak serbannya." Segera tangan orang tertentu di tengah massa itu meraba serbannya. Rumahnya diperiksa dan barang-barang curian ditemukan.


Kata Bijak Hari ini:
Yang diperlukan hanya kata yang menyanjung atau celaan untuk membuka si aku. (Anthony de Mello, SJ)

Tuesday, June 22, 2010

Bebek yang memenangkan lottery

Di sebuah Chinese restaurant, Martyn Frost memegang dan mengelus elus sebuah patung Bebek keberuntungan, yang konon bisa membawa rejeki. Malamnya dia membeli lottery, dan besoknya memenangkan hampir satu juta pounsterling (kira2 15 miliar rupiah). Semua orang menyelamatinya dan banyak yang terkagum kagum dengan saktinya si patung Bebek tersebut.

Tidak bisa dibuktikan apakah Frost memenangkan lottery karena memegang patung bebek atau tidak.

Hal-hal yang tidak mudah dibuktikan, sering kita percayai sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan kita sendiri. Anda dan saya, secara rasional, pasti yakin sang bebek tidak menyebabkan kemenangan lottery tersebut.“Post Hoc Fallacies”, kesalahan cara berpikir yang menganggap bahwa sesuatu yang terjadi kemudian diakibatkan karena sesuatu yang sebelumnya, walaupun kadang kedua hal itu tidak berhubungan.

Bilamana sudah tiga kali terjadi, setiap anda mengusap usap hidung anda sambil bilang, sim sala bim, dan hujan turun, maka anda akan percaya hal itu, dan pada saat kemudian akan yakin bahwa mengusap hidung sambil mengucap mantra sim sala bim, adalah jalan untuk membuat hujan turun. Walaupun sebenarnya ketiga kali terjadinya hal itu hanya kebetulan, dan tidak akan terjadi pada keempat kalinya lagi.

Kita sering berpikir bahwa dua kejadian adalah sebab akibat, karena otak kita selalu berusaha menghubungkan dan merasionalkan beberapa kejadian. Hal ini sering membawa kita pada kepercayaan akan “ajimat”, hokkie, ataupun sebuah kejadian (misalkan mimpi digigit ular), dan sebaliknya sering menyalahkan sesuatu kalau ada yang negatip (berjalan dibawah tangga, lantai 13), sebuah pencarian kambing-kambing berwarna hitam.

Kita mengambil kesimpulan dengan tiga hal: Heart (Hati, emosi) , Head (Kepala, otak, rasional) , Gut (Nyali, keyakinan). Ketika kita tidak mampu memakai otak rasional kita, maka kita akan bergeser memakai emosi ataupun nyali kita.

Sering orang menanyakan pada saya, “Pak, apa rahasianya supaya kita bisa sukses?”, yang sering membuat saya tersenyum, sepertinya saya bisa menjawab dengan “ Peganglah bebek keberuntungan itu”; atau “Belilah Lottery.”; atau “Carilah pohon sakti dipuncak gunung, duduk dan berdoalah disana meminta suksesmu.”

Rahasia sukses adalah: “Tidak ada rahasia sukses.”

Pada buku “Outliers”, Galdwell mencoba memudahkan kesuksesan dengan dua hal: Kerja keras melatih keahlian kita secara terus menerus, memperbaiki kemampuan kita supaya jadi ahli, minimal dengan 10.000 jam. Dan mencari kesempatan yang menguntungkan secara terus menerus. Singkatnya, kerja keras yang benar, dan pemanfaatan kesempatan.

Tetapi kalau kita mau lebih rasional, kedua hal itu saja tidaklah cukup. Selalu banyak elemen yang harus tepat, untuk seseorang mencapai kesuksesan. Keahlian khusus, kesempatan, passion, kesesuaian kerjanya dengan trend, network yang dimiliki, softskill, timing, detail tindakan, dan seterusnya. Ada begitu banyak hal yang harus dilakukan dengan benar, dan ada begitu banyak elemen lainnya juga dari luar yang “pas”, untuk sukses.

Yang dapat kita kerjakan adalah melakukan yang terbaik pada pekerjaan yang kita sukai, jeli dalam mencari kesempatan yang ada dan selalu memperbaiki diri dan belajar tanpa henti. Mulai dari hal yang kecil, bangun kesuksesan atas kesuksesan kecil sebelumnya. Jangan putus asa, terus berupaya. Karena sukses bukan terjadi karena sebuah patung bebek saja.

Monday, June 21, 2010

Jangan Tutup Tirai Bis Kehidupan Anda

Week end yang lalu saat liburan sekolah baru dimulai ada begitu banyak turis domestik yang memenuhi jalan-jalan kota Bandung. Mulai dari yang menggunakan mobil pribadi sampai ke bis pariwisata. Yang menarik adalah ada begitu banyak tirai di bis pariwisata yang ditutup seolah menolak kehadiran panorama kota Bandung yang sedang terik diterpa sinar matahari.

Di tengah kemacetan tiba-tiba saya teringat sebuah buku berjudul “Are You Ready to Succeed?” Menurut buku itu, kehidupan kita seperti naik bus. Sebenarnya ada begitu banyak pemandangan indah yang bisa kita lihat di luar sana. Dan penuh dengan pelajaran yang bisa kita serap. Tetapi kita sering kali menutup tirai bus semuanya. Sehingga kita tidak bisa melihat apa-apa.

Banyak sekali obyek dalam kehidupan, lewat pemandangan kehidupan, pembelajaran yang banyak, tapi mereka sama sekali tidak mau melihat keluar dan menutup busnya dengan tirai kain yang tebal. Sehingga tidak melihat adanya sinar matahari yang indah. Tertutupnya tirai bis, menghalangi pemandangan kehidupan sehari-hari yang menarik dalam perjalanan.

Demikian juga dengan hidup. Sering kita terpaku rutinitas dan terjerembab di dalamnya. Bangun jam 6, berangkat ke kantor. Tiba jam 8 langsung kerja sampai jam 5 sore atau lebih. Pulang ke rumah, sudah capek langsung tidur. Dan besoknya demikian. Berulang-ulang. Tidak mau menikmati perjalanan hidupnya. Alangkah indahnya kalau kita bisa belajar menikmati hal-hal yang sederhana, yang kita lewati di dalam kehidupan kita.

Dalam kehidupan sederhana kita bisa belajar menikmati kehidupan.

LOVE Untuk Kehidupan

Pada suatu saat saya pernah membaca sebuah poster yang lucu tentang kata 'LOVE'. Cinta. 'Love' itu bukan sekedar cinta seorang pria pada seorang wanita dalam pacaran. Atau cinta seorang suami pada istri,walau itu memang itu termasuk cinta. Tapi 'love'juga termasuk kecintaan kita pada pekerjaan kita, perusahaan kita dan kecintaan kita pada kehidupan kita. Maka kata LOVE ini merupakan singkatan dari 4 kata.

L-O-V-E, huruf pertama L adalah 'loyal'. Loyal ini adalah kemampuan kita untuk terus mau mengikuti sesuatu yang sama. Persisten kita untuk mengikuti hal yang kita sukai. Kemampuan kita untuk melewati kegagalan demi kegagalan tanpa kehilangan antusiasme kita. Maka L-O-V-E, L itu adalah loyal.

Dan O dalam L-O-V-E adalah 'obligation'. Adalah suatu keharusan kita, 'willingness to do it'. Memang menjadi suatu keharusan, 'you have to do it'. Memang kita kadang akan jenuh terhadap perusahaan kita, pekerjaan kita. Tapi kita harus merasakan sebagai kewajiban yang harus dikerjakan,"Lho, itu kan memang tugas saya." Ini memang 'my obligation to do it'. Kadang obligation dianggap sebagai sesuatu hal yang pahit dan menyengsarakan karena.sebagai sebuah keharusan atau kewajiban. Dan kewajiban itu tidak enak. Tapi itu adalah sebagian dari hal yang penting.

Hurup berikutnya dalam L-O-V-E adalah V. V adalah 'valued' atau dihargai, dinilai. Atau 'honored'atau dihormati. Jadi kata L-O-V-E itu V-nya adalah valued. Kita harus menghormati apa yang kita lakukan, menghargai dan memberikan rasa hormat yang dalam pada apa yang kita cintai dan kerjakan.

Dan huruf terakhir E adalah excuses atau memaafkan. Yakni kemampuan kita untuk memaafkan karena selalu ada ketidak enakkan, ketidak-'fair'an pada pekerjaan, perusahaan, teman atau orang lain. Mereka sering mengecewakan kita tapi kita harus mampu memaafkan dan melakukan lagi apa yang harus kita lakukan.

Kata L-O-V-E yang merupakan singkatan dari Loyal, Obligation, Valued dan Excuses, saya harapkan dapat membantu anda untuk lebih mencintai teman anda, sahabat anda, kekasih anda, suami/istri anda, pekerjaan ataupun perusahaan anda. Dan dengan ini kita bisa memandangnya dari kacamata yang lebih tepat.


Kata Bijak Hari ini:
Sesuatu tetap tinggal sebagai sesuatu, tetapi hati yang terbuka memenangkan banyak jiwa (Nee)

ABCD - Kunci Sukses (Above and Beyond the Call of Duty)

Ada sebuah restoran yang ramai sekali di San Francisco. Seorang konsultan heran akan keramaian ini dan mencobanya. Dia datang dan disambut seperti biasa oleh pelayan.

“Bapak mau makan apa?” Memilih-milih menu, dia memesan bakmi goreng.

“Bapak mau minum apa?” “Coke Zero dan Es Batu”

“Maaf pak, kami sudah kontrak dengan Pepsi, bagaimana kalau kami ganti dengan Diet Pepsi?”

“ Wah, tidak mau, kalau tidak ada Coke Zero, yah air putih saja.” Kata pelanggan dengan tidak puas.

Ketika sedang makan bakmi dan minum air putih, tiba2 ada seseorang yang berpakaian jas lewat dan membawa Coke Zero dan Es Batu. Menaruh di mejanya dan berkata: “ Ini Pak, Coke Zero keingingan bapak, komplemen dari restoran kami.

Dengan heran orang ini meminumnya dan hatinya senang. Dipanggilnya pelayan tadi: “Pak, ini kok ada Coke Zero?”. Pelayan tertawa dan berkata: “Wah sudah ada ya Coke Zero nya, selamat menikmati, kami belikan dari pasar swalayan seberang. Manager kami yang pergi beli pak, kita kita lagi sibuk semua.”

“Lho, katanya tidak boleh ada Coke Zero, dan sudah kontrak dengan Pepsi?”

Jawab sang pelayan: “Oh ya pak, kita dilarang menjual Coke, tapi kalau memberikan gratis kan tidak melanggar aturan. Selamat menikmati.”

Berbuat lebih untuk pelanggan kita adalah salah satu kunci sukses.
The Difference Between Ordinary and Extraordinary is That Little Extra.

Friday, June 18, 2010

Membunuh Potensi

Jika Anda mengenal seorang wanita yang sedang hamil dan telah mempunyai 8 orang anak, namun tiga di antara anak-anaknya itu tuli, dua lainnya buta dan seorang lainnya mengalami gangguan mental, sedangkan wanita itu sendiri mengidap sipilis, apakah Anda akan menyarankannya untuk menggugurkan kandungannya?

Jika Anda menjawab ya, maka Anda baru saja membunuh salah satu komponis masyur di dunia. Karena anak yang dikandung oleh sang ibu tersebut adalah Ludwig Van Beethoven.

Dan saat ini, Anda sedang dibawa untuk memilih seorang pemimpin dunia dan keputusan Anda akan sangat berpengaruh terhadap siapa yang akan menjadi pemenang. Namun fakta dari tiga calon pemimpin dunia tersebut adalah sebagai berikut:

Calon A : selalu dihubung-hubungkan dengan politisi jahat dan sering berkonsultasi dengan astrologis, memiliki dua orang istri muda, seorang perokok berat dan minum 8-10 botol martini setiap hari.

Calon B : dipecat dua kali dari kantor tempatnya bekerja, selalu bangun sore hari, pernah menggunakan narkoba waktu kuliah dan minum wiski setiap sore.

Calon C : dianggap pahlawan, vegetarian, tidak merokok, hanya sesekali minum bir, tidak pernah berselingkuh di luar perkawinannya.

Siapa di antara ketiga calon ini yang akan Anda pilih? Anda mungkin tidak akan menduga siapa sebenarnya calon-calon ini.

Calon A adalah Franklin D. Roosevelt

Calon B adalah Winston Churchill

Calon C adalah Adolf Hitler

Sekali lagi sejarah mengajarkan untuk tidak menilai orang dari penampilan. Setiap orang, seperti apapun kondisinya, memiliki sebuah pootensi di dalam hidupnya. Jangan pernah membunuh potensi itu!

Jangan Pernah Menyerah

Banyak dari kita mengeluh ketika menghadapi masalah dan rintangan di dalam kehidupan. Padahal terlalu banyak bukti yang menunjukkan bahwa di balik setiap kejadian sulit yang kita hadapi, ada kebaikan Tuhan di baliknya yang akan kita ketahui sejalan dengan waktu. Sama seperti Yunus yang harus melewati perbudakan dan penjara sebelum menjadi pemimpin di Mesir, Marco Polo juga harus dipenjara sehingga namanya dikenal orang di seluruh dunia sampai saat ini.

Kalau saja Marco Polo tidak ditangkap dan dipenjara selama setahun oleh pemerintah Genoa, tentu dunia tidak akan mengetahui cerita petualangannya sepanjang 22 tahun ke Timur jauh.

Saat Marco Polo kembali ke Venesia setelah perjalanannya ke Timur Jauh, Marco Polo menjabat “Komandan Kehormatan” dalam perang antara Venesia melawan Genoa. Dalam pertempuran di pulau Curzold, galeonnya tertangkap dan ia ditawan di penjara Genoa.

Di dalam penjara itulah Marco Polo bertemu dengan seorang penulis bernama Rustichello, yang mendengar cerita petualangan Marco Polo. Rustichello pada akhirnya berhasil membujuk Marco Polo untuk menulis buku tentang petualangannya ke Timur Jauh.

Tanpa buku Marco Polo ini, ada kemungkinan orang Eropa juga tidak menemukan benua Amerika. Christopher Columbus sangat terinspirasi oleh buku petualangan Marco Polo, sehingga ia ingin mencapai Timur Jauh lewat laut. Lewat kisah ini kita dapat melihat bagaimana Tuhan bekerja melalui kesusahan Marco Polo sehingga melalui dirinya sejarah orang Amerika dimulai.

Apapun yang terjadi dalam hidup Anda, jangan pernah menyerah. Karena pada akhirnya Anda akan melihat bagaimana sejarah hidup orang lain bisa berubah melalui apa yang harus Anda hadapi dalam kehidupan saat ini.

Thursday, June 17, 2010

Menjadi Katak atau Ayam?

Tsu Chin bertanya-tanya di dalam hatinya, "Apa penyebab seseorang menjadi terhormat dan mulia?" Lantas dia mengamati orang-orang yang berada di sekitarnya. Agaknya ia memperoleh jawaban atas pertanyaan tadi, tetapi dia masih ragu-ragu. Oleh sebab itu ia menghadap Mencius, seorang yang bijaksana, dan bertanya, "Guru, apa penyebab seseorang menjadi terhormat dan mulia?"

"Mengapa kamu tanyakan hal itu kepadaku?" Mancius balik bertanya. Tzu Chin bungkam, bukan karena dia tiba-tiba menjadi bisu, tetapi karena dia malu mengemukakan alasan yang sesungguhnya. Untung saja Mencius tidak terus mendesaknya.

Pertanyaan kedua yang diajukan oleh guru yang bijaksana ini, "Menurut engkau sendiri, apa yang menyebabkan seseorang terhormat dan mulia?"

"Karena jumlah perkataan yang diucapkannya?" jawab Tzu Chin dalam nada bertanya.
"Tzu Chin, kenapa engkau tidak belajar dari alam?" sahut Mencius.

"Katak bersuara siang dan malam, namun banyak orang menyumpahinya. Selain itu, jumlah pekataan sang katak yang banyak ternyata tidak menghasilkan perubahan apa-apa"
Tzu Chin manggut-manggut mendengar ajaran sang guru. "Benar juga," pikirnya.
"Tetapi," lanjut Mencius, "ayam jago hanya berkokok sekali saja pada waktu fajar. Apa akibatnya?”

Tzu Chin tahu jawabannya. Namun sebelum ia sempat melontarkan jawaban, Mencius sudah terlanjur mendahului," Segala sesuatu di langit dan di bumi mengalami perubahan, pertanda pagi telah tiba.”

"Jadi?" tanya Tzu Chin. Ia mau tahu kesimpulan ajaran sang guru.

"Lho, belum bisa menyimpulkan?" tanya Mencius heran atas kekurangcerdasan Tzu Chin. Tzu Chin menjadi kikuk dan serba salah. Oleh sebab itu Mencius tidak memperlama siksaan batin Tzu Chin karena ketahuan dungunya.

Ia segera memberi kesimpulan, "Yang penting bukan banyaknya perkataan, tetapi perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya."

Renungan:
Mungkin Anda terlalu banyak berkata-kata. Ingatlah, bahwa Tuhan juga ingin agar Anda dapat diam sejenak bersama-Nya sehingga Dia bisa berkata-kata dalam hidup Anda.

Mungkin Anda merasa Anda orang yang tidak pandai berbicara dan berkata-kata. Sama seperti Musa yang mengaku berat mulut dan berat lidah sehingga tidak pandai bicara, namun membawa perubahan besar dalam kehidupan umat pilihan Tuhan.


Seperti apapun Anda, ingatlah satu hal bahwa Tuhan memanggil kita semua untuk hidup dan berkarya di dalam-Nya. Carilah hikmat Tuhan terhadap perkataan yang akan Anda keluarkan, sehingga perkataan Anda dapat menjadi berkat dan bukannya kebisingan saja bagi orang lain.

Anak Anjing Pincang

Seorang pemilik toko hewan peliharaan memasang sebuah tanda di depan pintu tokonya yang berbunyi "Dijual Anak Anjing." Tanda ini merupakan cara untuk menarik perhatian anak-anak. Segera seorang anak kecil mendekati tanda itu dan bertanya, "Berapa harga anak anjing yang Anda jual itu?" Pemilik toko itu menjawab, "Harganya berkisar antara $ 30 - $ 50." Anak kecil kemudian merogoh sakunya dan mengeluarkan beberapa uang receh. "Aku punya $ 2,37, dapatkah saya melihat mereka?" Pemilik toko tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Dari dalam kandang, keluar seekor anjing pemilik toko itu yang bernama Lady, anjing itu berjalan menyusuri lorong toko diikuti oleh lima ekor anak anjing kecil. Satu ekor anak anjing tertinggal jauh di belakang. Segera anak kecil itu mengambil anak anjing yang tertinggal itu, anak anjing yang pincang kakinya. Lalu dia bertanya, "Apa yang terjadi dengan anjing kecil ini?"

Pemilik toko menjelaskan bahwa ketika anak anjing itu lahir, dokter hewan mengatakan bahwa anak anjing ini memiliki kelainan di pinggulnya dan akan pincang seumur hidupnya. Anak lelaki itu tampak gembira dan berkata, "Bolehkah anak anjing ini saya beli?" Orang itu menjawab, "Tidak, kamu pasti tidak ingin membeli anjing kecil itu. Jika kamu benar-benar menginginkannya, aku akan memberinya kepadamu."

Tetapi anak kecil marah. Sambil menatap langsung ke mata pemilik toko itu, dia berkata "Saya tidak ingin Anda memberinya padaku. Anak anjing ini sama nilainya dengan anjing-anjing yang lain dan saya akan membayarnya dengan harga penuh. Bahkan saya akan memberikan kepada Anda $ 2,37 sekarang dan 50 sen setiap bulan sampai saya lunas membayarnya." Tetapi pemilik toko itu menjawab, "Kamu benar-benar tidak perlu membeli anak anjing ini karena dia tidak pernah akan bisa berlari, melompat dan bermain seperti anak anjing yang lainnya."

Kemudian anak kecil itu mengulurkan tangan dan menggulung celana panjangnya untuk memperlihatkan kaki kirinya yang bengkok parah, lumpuh dan didukung oleh sebuah penjepit logam besar. Dia menatap pria itu dan berkata, "Yah, saya juga tidak bisa berlari dengan baik dan anak anjing kecil itu akan membutuhkan seseorang yang dapat mengerti keadaannya."

Menyadari hal tersebut, pemilik toko itu menangis. Sesaat kemudian dia tersenyum dan berkata, "Nak, aku berharap dan berdoa bahwa setiap anak anjing akan memiliki pemilik seperti Anda."

Seburuk apapun keadaan Anda, Tuhan melihat Anda sangat berharga. Dia bahkan rela mati di kayu salib untuk membayar Anda dengan harga yang lunas.

Monday, June 14, 2010

Kebaikan Itu Bermanfaat

Bagaimana Anda memperlakukan orang lain dapat memberikan pengaruh besar pada tingkat berkat dan perkenanan Tuhan yang sedang Anda alami dalam kehidupan Anda. Apakah Anda adalah orang baik dan penuh pengertian? Apakah Anda menghargai setiap orang yang bertemu dengan Anda dan menganggapnya istimewa? Apabila Anda memperlakukan orang lain dengan buruk maka janganlah berharap berkat Tuhan dalam kehidupan Anda.

Kitab Suci berkata, “Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang.” (I Tesalonika 5:15). Kata usahakanlah pada ayat ini mengandung makna yang dalam, yakni Tuhan ingin kita bersikap proaktif. Kita seharusnya tidak perlu menunggu ajakan orang lain untuk berbuat baik kepada yang membutuhkan. Kita justru adalah para penggerak dan teladan bagi orang lain dalam hal membagikan kasih, bersikap baik, dan bermurah hati.

Saat seorang rekan sekerja melewati Anda dan tidak memberikan kesempatan kepada untuk berkembang di perusahaan tersebut, Tuhan mengharapkan Anda untuk berjalan satu mil lebih jauh dan tetap bersahabat dengannya. Jika Anda sedang menelepon dan seseorang berbicara kasar atau tidak ramah kepada Anda, memang mudah untuk berpikir, Aku akan membalasnya dan menutup pembicaraan. Ia tidak mengenalku dan ia tidak akan pernah melihatku. Namun, tahukah Anda, Tuhan mengharapkan Anda lebih ramah dan penuh perhatian kepada orang tersebut.

Kejahatan tidak pernah bisa dikalahkan dengan kejahatan. Jika Anda salah memperlakukan orang lain yang salah memperlakukan Anda, Anda akan memperburuk masalah. Saat Anda mengungkapkan kemarahan kepada seseorang yang telah marah kepada Anda, itu seperti menambahkan bensin ke dalam api.

Kita harus mengetahui kebenaran ini: kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan. Saat ada seseorang yang telah menyakiti hati Anda, cara satu-satunya untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memperlihatkan kemurahan, mengampuni mereka, dan melakukan hal yang benar.

Hari ini, teruslah mengambil jalan yang enak dilalui dan bersikaplah baik serta ramah. Tuhan akan melihat apa yang sedang Anda lakukan dan Dia akan memastikan tindakan-tindakan dan sikap baik Anda akan mengalahkan kejahatan. Jika Anda mau terus melakukan hal yang benar, Anda akan keluar jauh melampaui tempat di mana Anda bisa ada jika Anda melawan api dengan api.

Bukankah Kitab Suci mengajar kita bahwa Tuhan adalah pembalas kita? Ingatlah selalu, Dia tidak akan membiarkan Anda kalah. Anda mungkin berpikir bahwa Anda mendapatkan kerugian, tetapi jika semua sudah dikatakan dan dilakukan, Tuhan telah memastikan bahwa Anda tidak akan kehilangan apa pun yang benar-benar berharga. Justru, Anda akan mendapatkan upah yang layak karena melakukan apa yang telah diperintahkan-Nya tersebut.