tea break

memberikan pencerahan dan motivasi lewat cerita

Friday, June 25, 2010

Ikan Kecil

'Maaf kawan,' kata seekor ikan laut kepada seekor temannya yang lain.
'Anda lebih tua dan lebih berpengalaman daripada saya. Dimanakah saya dapat menemukan laut ? Saya sudah mencarinya di mana-mana, tetapi sia-sia saja !'

'Laut.' kata ikan yang lebih tua,'Adalah tempat engkau berenang sekarang ini'.

'Ha ? ini hanya air saja! Yang kucari adalah laut.' sangkal ikan yang muda.

Dengan perasaan sangat kecewa ia pergi mencarinya di tempat lain.

Ia datang menghadap sang Guru dengan mengenakan jubah sannyasi.Ia pun berbicara dalam bahasa sannyasi :

'Sudah bertahun-tahun lamanya aku mencari Tuhan. Telah kutinggalkan rumahku dan telah kucari Dia di mana pun Dia berada. Kata orang, Dia ada di puncak-puncak gunung, di tengah-tengah padang gurun, dalam keheningan biara-biara dan di dalam gubuk-gubuk kaum miskin.'

'Apakah engkau telah menemukanNya ?' tanya sang Guru.

'Aku menipu diri, aku pendusta kalau aku menjawab 'Ya'. Belum, aku belum menemukanNya, Bapak sudah ?'

Apa yang dikatakan sang Guru kepadanya ? Cahaya keemasan matahari senja menembus celah-celah kamar. Ratusan burung gereja berterbangan dari sebuah pohon beringin di luar sambil berkicau riang. Samar-samar terdengar deru kendaraan di jalan raya. Seekor nyamuk berdengung di dekat telinga, memberi petanda siap menggigit....
Namun demikian, orang itu masih tetap duduk tepekur dan berkata, bahwa ia belum menemukan Tuhan dan masih mencari-cariNya.

Sesudah menunggu sejenak, ia pun meninggalkan sang Guru dengan perasaan kecewa. Ia pergi mencariNya di tempat lain.

Catatan : Sannyasi = seorang hindu yang telah meninggalkan segala urusan dunia untuk mencari Yang-Ilahi saja.


Kata Bijak Hari Ini:
Ikan kecil, berhentilah mencari ! Tidak ada yang perlu dicari. Heninglah sebentar, bukalah matamu dan lihatlah! Engkau tidak mungkin lagi keliru. (Anthony de Mello, SJ)

Seekor Kera Menyelamatkan Ikan

'Apa yang kau lakukan?' tanyaku kepada seekor kera, ketika aku melihatnya sedang berusaha mengangkat ikan dari air dan meletakkannya di atas dahan sebatang pohon.

'Kuselamatkan dia, agar jangan mati tenggelam' jawab kera.


Kata Bijak Hari ini:
Yang bagi seseorang merupakan makanan, bagi yang lain menjadi racun.
Matahari yang membuat burung garuda bisa melihat, membutakan mata burung hantu. (anthony de Mello, SJ)

Kicauan Burung

Benak para murid dipenuhi macam-macam pertanyaan tentang Tuhan

Kata Sang Guru:
'Tuhan adalah yang-Tak-dikenal, bahkan Yang-Tidak-dapat-dikenal. Setiap pernyataan tentang Dia, seperti pula setiap jawaban terhadap pertanyaanmu, hanyalah
mengacaukan Kebenaran'.

Para murid bingung.
'Lalu mengapa anda masih juga berbicara tentang Dia?'

'Mengapa burung berkicau?' tangkis sang Guru.

Burung berkicau bukan karena ia ingin menyatakan sesuatu. Ia berkicau karena ia ingin berkicau.

Kata-kata cendikiawan haruslah bisa dipahami. Kata-kata sang Guru tidak untuk dipahami, melainkan untuk didengarkan seperti orang mendengarkan desir angin di pohon, gemercik air di sungai dan kicauan burung. Semua ini akan membangkitkan sesuatu dalam hati, yang melampaui segala pemahaman.

(Anthony de Mello, SJ)

Gajah dan Tikus

Seekor gajah berkubang dengan santainya di sebuah kolam di tengah hutan. Tiba-tiba seekor tikus mendekatinya. Ia menyuruh gajah itu supaya segera keluar dari kolam.

'Tidak mau.' kata gajah.

"Aku sedang bersantai dan tidak mau diganggu!'

'Detik ini juga engkau harus keluar!' desak tikus.

'Loh mengapa ?' tanya gajah.

'Alasannya hanya akan kukatakan bila engkau sudah keluar dari kolam' jawab tikus.

'Ah peduli amat! Aku tidak akan keluar' kata gajah

Tetapi akhirnya ia mengalah juga. Dengan kesal ia beringsut-ringsut keluar dari kolam dan berdiri di muka tikus, katanya:

'Nah katakanlah sekarang, mengapa engkau mendesakku supaya keluar dari kolam ?'.

'Aku ingin tahu, apakah engkau memakai celana renangku atau tidak' kata tikus.



Kata Bijak Hari ini:
Seribu kali lebih mudah mengenakan celana renang tikus kepada seekor gajah darpada memakai istilah-istilah keilmuan dengan tepat untuk mengungkapkan Tuhan (anthony de Mello, SJ)

Kunyahlah Buahmu Sendiri

Seorang murid mengeluh kepada gurunya :
'Bapak menuturkan banyak cerita, tetapi tidak pernah menerangkan maknanya kepada kami'


Jawab sang Guru :
'Bagaimana pendapatmu, Nak, Andaikata seseorang menawarkan buah kepadamu, namum mengunyahkannya dahulu bagimu'.



Kata Bijak Hari Ini:
Tak seorang pun dapat menemukan pengertian yang paling tepat
bagi dirimu sendiri. Sang Guru pun tidak mampu. (Anthony de Mello, SJ)