tea break

memberikan pencerahan dan motivasi lewat cerita

Thursday, January 28, 2010

Minta Dalam Iman, Harapkan Jawaban!!

Semua orang ingin apa yang menjadi kerinduan hati mereka dapat digenapi oleh Tuhan.

Inilah lima tahapan langkah untuk masuk dalam kehidupan doa yang berkuasa untuk mendatangkan jawaban

1. Bertahan : Jangan kehilangan harap. Terus memuji Tuhan untuk kebaikanNya (Yakobus 1:1-4)

Yakobus mendorong kita untuk "memandang itu semua dengan sukacita" ketika kita memasuki pencobaan yang menguji iman kita. Itu kedengarannya sulit. Namun kala kita bertahan atas semua pencobaan itu, memberi tekanan pada iman kita dan percaya bahwa Tuhan mempunyai kerinduan terbaik yang ada dalam hati kita, dalam diri kita akan muncul pengalaman ini : "sempurna dan utuh, tidak kekurangan suatu apapun". Seringkali Tuhan mengijinkan kita berjalan melalui tantangan kesulitan karena pengalaman itu membentuk kita untuk menerima jawaban yang Dia telah janjikan. Meski di tengah rasa sakit, jika kita terus bertekad dalam doa, berdiri diatas janjiNya dan percaya pada janji-janjiNya - kita akan melihat kebaikan Tuhan yang membawa kita ke tempat yang lebih baik.

Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan. Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. (Yakobus 1:1-4)

2. Berhenti kuatir : Mintalah hikmat Tuhan berkaitan dengan situasi anda (Yakobus 1:5)

Tuhan memberikan hikmat pada setiap orang yang meminta padaNya. Dia meminta itu dengan murah hati. Dia tidak keberatan kala kita meminta padaNya. Pada kenyataannya, Dia suka ketika kita datang padaNya dengan segala kebutuhan kita. Namun yang harus dipegang adalah, kita harus meminta hikmat untuk mendapat apa yng kita minta. Terlalu banyak dari kita punya alasan atas masalah kita dan kembali dengan solusi dari kita sendiri dan datang pada Tuhan hanya sebagai alternatif terakhir. Tuhan mengatakan dalam Yeremia 33:3 : "Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui. Jika kita datang pada Tuhan segera setelah kita memasuki kesulitan, Dia berjanji akan memberikan pada kita pespektif Illahi atas situasi kita. Dia dapat menunjukkan pada kita jalan menanggapi pencobaan yang mungkin tidak pernah terjadi dalam kehidupan kita.

Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, -- yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit --, maka hal itu akan diberikan kepadanya. (Yakobus 1:5)

3. Berurusan tanpa sangsi : datang pada Tuhan dalam iman - dan harapkan suatu jawaban (Yakobus 1:6-8)

Ketika anda meminta pertolongan Tuhan, ingat bahwa Dia dapat dipercaya. Ketika Yesus mengundang Petrus untuk berjalan bersamanya diatas air, Petrus dapat melakukannya - selama dia terus menatap pada Yesus, dan ketika dia berfokus pada sekeliling - melihat gelombang sekeliling dia dan air yang bergelora, dia menjadi goyah. Ketika anda meminta pertolongan pada Tuhan, fokuslah pada FirmanNya dan apa yang Dia katakan pada hati anda untuk anda percayai daripada membiarkan keyakinan anda dikuasai oleh keadaan.

Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya. (Yakobus 1:6-8)

4. Ingatlah : Tuhan tidak dibatasi oleh keadaan (Yakobus 1:9-11)
Dengan standar dunia, melalui kekayaan seseorang akan memiliki paling banyak kesempatan karena mereka punya sumber daya untuk membuat mimpinya menjadi kenyataan. Mereka dapat memberikan yang terbaik yang dunia ini tawarkan dan dapat mengumpulkan kuasa dan pengaruh melalui kekayaan mereka. Namun kontras sekali, Tuhan tidak terkesan dengan kekayaan manusia, namun lebih pada kesediaan kita untuk percaya padaNya dan melalui ketaatan dalam apa yang Tuhan sudah katakan agar kita lakukan. Jika kita kaya dalam iman, tidak ada batasan untuk apa yang Tuhan dapat genapi melalui kehidupan kita.

Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi, dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput. Karena matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya; di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap. (Yakobus 1:9-11)

5. Ketekunan : Terus arahkan mata pada Tuhan, dan berterimakasih atas kemenangan dariNya (Yakobus 1:12)

Melalui ketekunan dalam doa dalam setiap situasi pencobaan, memuji Tuhan dan percaya pada kebaikanNya, kita akan membangun karakter yang kita perlukan untuk menerima semua yang yang Tuhan sudah sediakan bagi kita tanpa merasa terbebani. Dan setiap situasi kita akan muncul dalam kemenangan adalah gambaran kecil dari kemenangan yang menanti semua orang percaya suatu hari kelak ketika kita menerima mahkota kehidupan yang Tuhan sudah janjikan bagi siapa saja yang mengasihi Dia.

Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. (Yakobus 1:12)

Friday, January 22, 2010

Awali Hari Anda Dengan Cerah

Hari yang cerah bukan ditandai dengan matahari yang bersinar terang atau udara yang sejuk, melainkan dari hati dan pikiran yang segar. Kecerahan suatu hari dimulai dari diri anda sendiri. Kita tahu bahwa sesuatu yang dimulai dengan baik merupakan separuh dari pencapaian tujuan.

Karena itu, memulai aktivitas hari ini dengan kecerahan suasana adalah
modal besar untuk menyelesaikan hari dengan baik pula. Bagaimana memulai hari dengan cerah sangat dipengaruhi oleh pola hidup kita.

Berikut beberapa tips ringan agar kita bisa memulai hari dengan cerah:

1. Mulailah dari malam hari.
Kita tak bisa berharap bangun dengan segar jika di malam harinya tak
cukup tidur nyenyak. Hari esok yang cerah dimulai dari malam ini. Bila
anda mas! ih mempunyai masalah, yakinlah masih ada waktu esok untuk
menyelesaikannya lebih baik lagi. Malam ini, beristirahatlah sebaik-baiknya.

2. Bangun pagi lebih pagi.
Bangunlah lebih pagi daripada terbitnya matahari. Jumpai keheningan dan
kesunyian. Pagi buta adalah saat yang tepat untuk menemukan sisi damai
dalam diri anda.

3. Damaikan pikiran dan tentramkan jiwa
Jangan terburu melakukan aktivitas. Resapi saja suasana pagi yang damai
ini. Berdoa,sampaikan syukur atas hidup yang masih diberikan pada kita
dan bersaat teduh.

4. Segarkan tubuh.
Minum air. Hirup aroma teh atau kopi yang menyegarkan. Berjalan-jalanlah keluar. Pompa udara banyak-banyak ke dalam paru-paru. Lakukan olahraga ringan, Mandi dengan air segar. Bersihkan tubuh baik-baik. Tetaplah mengingat janji anda tadi pagi untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi semesta hari ini.

5. Dapatkan sarapan secukupnya.
Isi perut anda secukupnya. Sarapan yang baik adalah modal untuk kebugaran tubuh anda sepanjang hari. Jangan asal kenyang, namun cukupkan kebutuhan energi dan gizi.

6. Sapalah orang-orang yang anda jumpai.
Terbarkan senyum. Tak peduli apakah matahari bersinar cerah atau mendung menggayut, sapalah orang-orang yang anda jumpai. Tanyakan kabar mereka, maka jangan terkejut jika mereka pun akan membalas senyum anda.

7. Jangan mengeluh
Apa pun yang terjadi, entah itu hari hujan, jalanan macet, kereta datang terlambat, kendaraan mogok, atau apa pun yang terjadi, terimalah semua itu apa adanya. In everything, give thanks.

Selamat bekerja serta selamat bercerah hari.

Thursday, January 21, 2010

5 Bola Kehidupan

Bayangkan hidup sebagai suatu permainan ketangkasan di mana kita harus memainkan keseimbangan 5 buah bola yang dilempar ke udara.

Bola-bola tersebut bernama: Pekerjaan, Keluarga, Kesehatan, Teman dan Spirit dan kita harus menjaga agar ke-5 bola ini seimbang di udara.

Kita akan segera mengerti bahwa ternyata "PEKERJAAN" hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya maka ia akan dapat memantul kembali.

Tetapi empat bola lainnya yaitu Keluarga, Kesehatan, Teman dan Spirit terbuat dari gelas. Dan jika kita menjatuhkan salah satunya maka ia akan dapat terluka, tertandai, tergores, rusak atau bahkan hancur berkeping-keping.

Dan ingatlah mereka tidak akan pernah kembali seperti aslinya. Kita harus memahaminya benar dan berusaha keras untuk menyeimbangkannya.

Bagaimana caranya?

1. Jangan rusak nilai kita dengan membandingkannya dengan nilai orang lain. Perbedaan yang ada diciptakan untuk membuat masing-masing diri kita special.

2. Jangan menganggap remeh sesuatu yang dekat di hati kita, melekatlah padanya seakan-akan ia adalah bagian yang membuat kita hidup, dimana tanpanya, hidup
menjadi kurang berarti

3. Jangan biarkan hidup kita terpuruk di 'masa lampau' atau dalam mimpi masa depan. Satu hari hidup pada suatu waktu berarti hidup untuk seluruh waktu hidupmu.

4. Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Tidak ada yang benar-benar kalah sampai kita berhenti berusaha.

5. Janganlah takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang rapuh untuk mengikat kita satu sama lain.

6. Jangan takut menghadapi resiko. Anggaplah resiko sebagai kesempatan kita untuk belajar bagaimana menjadi berani.

7. Jangan berusaha untuk mengunci cinta dalam hidupmu dengan berkata "tidak mungkin saya temukan". Cara tercepat untuk mendapatkan cinta adalah dengan memberinya, cara tercepat untuk kehilangan cinta adalah dengan menggenggamnya sekencang mungkin, dan cara terbaik untuk menjaga agar cinta tetap tumbuh adalah dengan memberinya 'sayap'.

8. Jangan lupa bahwa kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalah kebutuhan untuk merasa dihargai.

9. Jangan takut untuk belajar sesuatu. Ilmu pengetahuan adalah harta karun yang selalu dapat kita bawa kemanapun tanpa membebani.

Dan akhirnya: MASA LALU adalah SEJARAH, MASA DEPAN merupakan MISTERI dan SAAT INI adalah ANUGERAH Itulah kenapa dalam bahasa Inggris SAAT INI disebut "The Present".

Tuesday, January 19, 2010

Di Manakah Anda Berada?

Percakapan seekor unta muda dengan induknya.

“Ibu, boleh aku bertanya sesuatu”, sang anak berkata.

“Ya, anakku apakah ada yang mengganggu pikiranmu?”, sang induk menjawab.

“Mengapa kita punya punuk, sementara gajah, rusa tidak?”, sang anak memandang induknya.

“Kita adalah binatang padang gurun, dan punuk ini digunakan untuk menyimpan air. Kita dikenal sebagai hewan yang dapat bertahan tanpa air”, induknya menjelaskan dengan sabar.

“Lalu mengapa kaki kita panjang dan bulat?”, anaknya bertanya lagi.

“Anakku, sudah jelas itu kita gunakan untuk dapat berjalan di padang pasir lebih baik dan lebih cepat dari pada yang lainnya”, induknya berusaha sabar terhadap anaknya.

“OK. Terus mengapa kita punya alis mata yang panjang?”, tanya anaknya lagi.

“Alis ini”, sambil menjilat alis mata anaknya, “kau gunakan untuk melindungi mata dari butiran pasir yang beterbangan di padang gurun”, sang induk mulai kewalahan dengan pertanyaan anaknya. Lalu menjelaskannya sekali lagi.

“Jadi, punuk ini digunakan untuk menyimpan air ketika kita di padang pasir, kaki ini untuk berjalan di atas pasir, dan alis mata ini untuk melindungi mata kita dari butiran pasir….”

“Satu pertanyaan lagi, ibu”, anaknya menyela kata-kata indukknya.

“Ya, anakku!”

“Lalu mengapa kita berada di kebun binatang ini? Apa yang kita lakukan disini? Untuk apa semua yang kita miliki ini, kalau kita tidak berada di padang gurun?”, anaknya menunggu jawaban dari induknya.

Moral Cerita:
Apa yang Anda miliki tidak akan banyak manfaatnya kalau memang Anda tidak membutuhkannya. Keinginan dan kebutuhan seringkali jauh berbeda. Dahulukan kebutuhan Anda. Seringkali kita melewatkan hal-hal yang kita butuhkan, karena kita mengejar hal-hal yang kita inginkan. Segala keahlian, kemampuan, materi, pengalaman yang Anda miliki akan berguna saat Anda memang membutuhkannya di tempat Anda berada sekarang. Apakah yang Anda miliki sekarang sudah tepat dengan tempat Anda berada sekarang?

Kata Bijak Hari ini:
Kita akan menjadi seperti apa yang kita pikirkan.

Tuesday, January 12, 2010

Mengapa Kehidupan Tidak Pernah Mudah dan Sederhana?

Ketika segala sesuatunya menjadi lebih sederhana dan mudah, kehidupan terasa hambar. Tiada tantangan. Maka kita akan membuatnya jadi lebih kompleks dan sulit. Kita akan mencari tantangan baru. Kita mencari masalah baru. Dan saat segala sesuatunya menjadi lebih sulit, kita ingin menjadi mudah. Kita ingin menyederhanakannya. Sudah menjadi sifat manusia seperti itu. Ada keinginan untuk selalu mencoba sesuatu yang lain dari yang sudah diketahuinya. Sehingga kehidupan kita tidak akan pernah sederhana.

Ketika seseorang ingin kaya, tetapi jalannya terlalu lama dan berliku, penuh dengan tantangan berat, mungkin dia mengambil jalan pintas. Lalu, ada kesempatan bagus, dia korupsi. Berusaha menyederhanakan dan mempermudah jalan kehidupannya. Melewatkan pelajarannya. Sebaliknya ketika anda sudah mencapai satu bisnis yang cukup sukses dan besar, yang telah membuat anda kaya, anda mungkin akan mencari tantangan baru. Merambah ke bidang lain. Mendirikan perusahaan yang lebih besar lagi. Bukan hanya alam yang menjadikan hidup kita rumit dan sulit, tetapi juga diri kita sendiri.

Ketakutan dalam diri juga akan semakin bikin hidup lebih rumit. Ini adalah pelajaran yang paling kita takutkan. Menghadapi ketakutan kita. Apakah anda dengan gagah berani menghadapi rasa takut anda? Mudah-mudahan ya…. Ketakutan ada agar kita bisa belajar. Kalau rasa takut tidak ada, kita akan celaka – kita akan turun dari lantai 10 ke lantai 1 langsung meloncat begitu saja. Tetapi ketakutan harus tetap dihadapi. Itulah satu-satunya cara mengalahkan rasa takut kita. Dimana ketakutan anda berada, disitulah pelajaran paling berharga sedang menunggu anda. Disanalah sumber yang anda cari. Disanalah anda didorong untuk bertumbuh.

Keinginan untuk memperpendek proses belajar juga akan semakin membuat hidup ini tidak lagi sederhana. Kita ingin naik dari lantai 1 ke lantai 10 tanpa melalui lantai 2. Mungkinkah? Proses belajarnya tidak akan bisa kita persingkat. Tetapi waktu yang kita butuhkan untuk belajar, bisa kita percepat. Proses belajar kita tetap selangkah demi selangkah. Hidup ini ibarat sederet anak tangga. Pijakan demi pijakan. Pelajaran demi pelajaran. Kita harus memastikan bahwa pijakan kita telah mantap pada anak tangga yang satu, baru melangkah ke pijakan berikutnya. Anda bisa melewati 20 anak tangga dalam 20 detik atau 1 jam. Terserah anda. Anda bisa mempercepat waktu belajar anda dalam satu fase kehidupan atau memperlambatnya. Tetapi tidak bisa melompatinya. Anda tidak bisa menjalani hidup hari senin, lalu begitu anda bangun, ternyata anda sudah berada pada hari jumat. Atau anda ingin melompati masa-masa umur 30-an. Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, day by day, and ………….. kita tidak menyadari bahwa kita telah berumur 50 tahun. Coba anda bayangkan seharusnya berapa banyak materi pelajaran yang telah kita lahap selama kita hidup……

Kata Bijak Hari ini:
Waktu berubah dan kita ikut diubah di dalamnya.

Monday, January 11, 2010

Kesabaran Berbuah Keindahan

Kesabaran ada batasnya, tapi kesabaran akan memberi kita yang terbaik dalam kehidupan….

Aku minta dari Tuhan setangkai bunga segar,
Tapi diberiNya kaktus berduri dan jelek….













Aku minta kupu-kupu,
diberiNya ulat jelek dan berbulu…..












Aku kecewa dan marah pada Tuhan… dan tidak peduli lagi dengan Tuhan dan permintaanku…

Tapi saat aku sudah tidak peduli lagi… tiba-tiba…
kaktus itu berbunga indah sekali….















dan ulat itu menjadi kupu-kupu yang begitu indah dan cantik..











Itulah janji Tuhan, selalu indah pada waktunya...

Itulah buah kesabaran kita...
bersyukurlah selalu untuk semua hal yang kita terima dalam hidup ini!

Wednesday, January 6, 2010

Rahasia Memotivasi Diri Sendiri dan Orang Lain

Anda pernah dengar cerita perbedaan wortel dan tongkat?

Kalau belum, ijinkan saya bercerita singkat saja. Bayangkan anda baru saja memenangkan perlombaan lari. Saat di atas podium, sebagai hadiahnya anda diminta memilih antara wortel dan tongkat, kira-kira mana yang anda pilih?

Sebelum anda klik “baca selanjutnya”, tetapkan dulu pilihan anda.

Menurut cerita tersebut, bagi anda yang memilih wortel, menggambarkan kalau motivasi anda muncul karena didorong mendapatkan kesenangan. Kesenangan bisa berarti anda mendapat uang, reward, bonus, komisi, atau yang intinya mendatangkan kenyamanan.

Sedang bagi anda yang memilih tongkat menunjukkan kalau motivasi dalam diri anda cenderung muncul karena didorong oleh ketakutan. Artinya, anda akan jadi lebih bersemangat kalau anda sedang misalnya dibayang-bayangi ketakutan seperti takut jatuh miskin, takut digigit anjing sehingga anda bisa melompati pagar yang tinggi, dan berbagai ketakutan lainnya. Intinya anda lebih termotivasi untuk menghindari hal yang tak anda inginkan menimpa diri anda.

Apapun kemudian jenis sumber pendorong motivasi dalam diri anda, anda harus mengenalinya. Ini penting sebab dengan mengenali apa yang menjadi penyulut motivasi anda, anda tahu bagaimana cara membangkitkan motivasi dalam diri anda.

Contoh misalkan anda lebih termotivasi mendapatkan kesenangan, maka anda bisa pasang gambar rumah mewah impian anda di tembok dekat tempat tidur misalnya. Sedangkan bagi anda yang lebih termotivasi karena ketakutan, mungkin anda bisa pasang gambar rumah reyot yang tak ingin anda tempati. Setiap kali anda melihat gambar tersebut, percayalah anda akan bersemangat melakukan apa yang harusnya anda lakukan. Rasa malas akan sirna dari diri anda.

Lantas bagaimana jika ingin memotivasi orang lain?

Prinsipnya sebetulnya sama. Pertama, kenali sumber motivasi orang tersebut. Dan kemudian berikan motivasi sesuai jenis motivasi yang membangkitkan semangatnya. Andaikan teman yang ingin anda beri motivasi merupakan tipe orang yang mengejar kesenangan, maka motivasilah misalnya dengan kisah-kisah sukses.

Begitu pula sebaliknya jika rekan anda merupakan tipe orang yang lebih termotivasi oleh ketakutan, anda bisa sampaikan motivasi yang sesuai. Dengan begitu niscaya mereka akan lebih termotivasi dengan apa yang anda sampaikan. Hasilnya pun akan membuat mereka menjadi lebih bersemangat.

Namun yang jelas, apapun pendekatan motivasi yang anda lakukan, tak ada yang benar maupun salah. Cara tersebut hanya agar kita mampu berkomunikasi secara lebih baik dengan diri maupun orang-orang di sekeliling kita.

Bagaimana? Sudah tahu kan bagaimana cara memotivasi diri dan orang lain?

Sukses selalu untuk Anda!

(sumber: blog joko susilo)

Monday, January 4, 2010

BENIH

Suatu ketika, ada sebuah pohon yang rindang. Dibawahnya, tampak dua orang yang sedang beristirahat. Rupanya, ada seorang pedagang bersama anaknya yang berteduh disana. Tampaknya mereka kelelahan sehabis berdagang di kota. Dengan menggelar sehelai tikar, duduklah mereka di bawah pohon yang besar itu.

Angin semilir membuat sang pedagang mengantuk. Namun, tidak demikian dengan anaknya yang masih belia. "Ayah, aku ingin bertanya..." terdengar suara yang mengusik ambang sadar si pedagang. "Kapan aku besar, Ayah? Kapan aku bisa kuat seperti Ayah, dan bisa membawa dagangan kita ke kota?"

"Sepertinya," lanjut sang bocah, "aku tak akan bisa besar. Tubuhku ramping seperti Ibu, berbeda dengan Ayah yang tegap dan berbadan besar. Kupikir, aku tak akan sanggup memikul dagangan kita jika aku tetap seperti ini." Jari tangannya tampak mengores-gores sesuatu di atas tanah. Lalu, ia kembali melanjutkan, "bilakah aku bisa punya tubuh besar sepertimu, Ayah?

Sang Ayah yang awalnya mengantuk, kini tampak siaga. Diambilnya sebuah benih, di atas tanah yang sebelumnya di kais-kais oleh anaknya. Diangkatnya benih itu dengan ujung jari telunjuk. Benda itu terlihat seperti kacang yang kecil, dengan ukuran yang tak sebanding dengan tangan pedagang yang besar-besar. Kemudian, ia pun mulai berbicara.

"Nak, jangan pernah malu dengan tubuhmu yang kecil. Pandanglah pohon besar tempat kita berteduh ini. Tahukah kamu, batangnya yang kokoh ini, dulu berasal dari benih yang sekecil ini. Dahan, ranting dan daunnya, juga berasal dari benih yang Ayah pegang ini. Akar-akarnya yang tampak menonjol, juga dari benih ini. Dan kalau kamu menggali tanah ini, ketahuilah, sulur-sulur akarnya yang menerobos tanah, juga berasal dari tempat yang sama."

Diperhatikannya wajah sang anak yang tampak tertegun. "Ketahuilah Nak, benih ini menyimpan segalanya. Benih ini menyimpan batang yang kokoh, dahan yang rindang, daun yang lebar, juga akar-akar yang kuat. Dan untuk menjadi sebesar pohon ini, ia hanya membutuhkan angin, air, dan cahaya matahari yang cukup. Namun jangan lupakan waktu yang membuatnya terus bertumbuh. Pada mereka semualah benih ini berterima kasih, karena telah melatihnya menjadi mahluk yang sabar.

"Suatu saat nanti, kamu akan besar Nak. Jangan pernah takut untuk berharap menjadi besar, karena bisa jadi, itu hanya butuh ketekunan dan kesabaran."

Terlihat senyuman di wajah mereka. Lalu keduanya merebahkan diri, meluruskan pandangan ke langit lepas, membayangkan berjuta harapan dan impian dalam benak. Tak lama berselang, keduanya pun terlelap dalam tidur, melepaskan lelah mereka setelah seharian bekerja.

Moral Cerita:
Pedagang itu benar. Jangan pernah merasa malu dengan segala keterbatasan. Jangan merasa sedih dengan ketidaksempurnaan. Karena Tuhan menciptakan kita penuh dengan keistimewaan dan Dia menyiapkan kita menjadi mahluk dengan berbagai kelebihan.

Mungkin suatu ketika, kita pernah merasa kecil, tak mampu, tak berdaya dengan segala persoalan hidup. Kita mungkin sering bertanya-tanya, kapan kita menjadi besar, dan mampu menggapai semua impian, harapan dan keinginan yang ada dalam dada. Kita juga bisa jadi sering membayangkan, bilakah saatnya berhasil? Kapankah saat itu akan datang?

Teman, kita adalah layaknya benih kecil itu. Benih yang menyimpan semua kekuatan dari batang yang kokoh, dahan yang kuat, serta daun-daun yang lebar. Dalam benih itu pula akar-akar yang keras dan menghujam itu berasal. Namun, akankah Tuhan membiarkan benih itu tumbuh besar, tanpa alpa dengan bantuan tiupan angin, derasnya air hujan, dan teriknya sinar matahari?

Begitupun kita, akankah Tuhan membiarkan kita besar, berhasil, dan sukses, tanpa pernah merasakan ujian dan cobaan?

Akankah Tuhan lupa mengingatkan kita dengan hembusan angin "masalah", derasnya air "ujian" serta teriknya matahari "persoalan"?

Tidak Teman!

Karena Tuhan Maha Tahu, bahwa setiap hamba-Nya akan menemukan jalan keberhasilan, maka Tuhan akan tak pernah lupa dengan itu semua.


Kata Bijak Hari ini:
Jangan pernah berkecil hati. Semua keberhasilan dan kesuksesan itu telah ada dalam dirimu.