tea break

memberikan pencerahan dan motivasi lewat cerita

Monday, June 21, 2010

Jangan Tutup Tirai Bis Kehidupan Anda

Week end yang lalu saat liburan sekolah baru dimulai ada begitu banyak turis domestik yang memenuhi jalan-jalan kota Bandung. Mulai dari yang menggunakan mobil pribadi sampai ke bis pariwisata. Yang menarik adalah ada begitu banyak tirai di bis pariwisata yang ditutup seolah menolak kehadiran panorama kota Bandung yang sedang terik diterpa sinar matahari.

Di tengah kemacetan tiba-tiba saya teringat sebuah buku berjudul “Are You Ready to Succeed?” Menurut buku itu, kehidupan kita seperti naik bus. Sebenarnya ada begitu banyak pemandangan indah yang bisa kita lihat di luar sana. Dan penuh dengan pelajaran yang bisa kita serap. Tetapi kita sering kali menutup tirai bus semuanya. Sehingga kita tidak bisa melihat apa-apa.

Banyak sekali obyek dalam kehidupan, lewat pemandangan kehidupan, pembelajaran yang banyak, tapi mereka sama sekali tidak mau melihat keluar dan menutup busnya dengan tirai kain yang tebal. Sehingga tidak melihat adanya sinar matahari yang indah. Tertutupnya tirai bis, menghalangi pemandangan kehidupan sehari-hari yang menarik dalam perjalanan.

Demikian juga dengan hidup. Sering kita terpaku rutinitas dan terjerembab di dalamnya. Bangun jam 6, berangkat ke kantor. Tiba jam 8 langsung kerja sampai jam 5 sore atau lebih. Pulang ke rumah, sudah capek langsung tidur. Dan besoknya demikian. Berulang-ulang. Tidak mau menikmati perjalanan hidupnya. Alangkah indahnya kalau kita bisa belajar menikmati hal-hal yang sederhana, yang kita lewati di dalam kehidupan kita.

Dalam kehidupan sederhana kita bisa belajar menikmati kehidupan.

LOVE Untuk Kehidupan

Pada suatu saat saya pernah membaca sebuah poster yang lucu tentang kata 'LOVE'. Cinta. 'Love' itu bukan sekedar cinta seorang pria pada seorang wanita dalam pacaran. Atau cinta seorang suami pada istri,walau itu memang itu termasuk cinta. Tapi 'love'juga termasuk kecintaan kita pada pekerjaan kita, perusahaan kita dan kecintaan kita pada kehidupan kita. Maka kata LOVE ini merupakan singkatan dari 4 kata.

L-O-V-E, huruf pertama L adalah 'loyal'. Loyal ini adalah kemampuan kita untuk terus mau mengikuti sesuatu yang sama. Persisten kita untuk mengikuti hal yang kita sukai. Kemampuan kita untuk melewati kegagalan demi kegagalan tanpa kehilangan antusiasme kita. Maka L-O-V-E, L itu adalah loyal.

Dan O dalam L-O-V-E adalah 'obligation'. Adalah suatu keharusan kita, 'willingness to do it'. Memang menjadi suatu keharusan, 'you have to do it'. Memang kita kadang akan jenuh terhadap perusahaan kita, pekerjaan kita. Tapi kita harus merasakan sebagai kewajiban yang harus dikerjakan,"Lho, itu kan memang tugas saya." Ini memang 'my obligation to do it'. Kadang obligation dianggap sebagai sesuatu hal yang pahit dan menyengsarakan karena.sebagai sebuah keharusan atau kewajiban. Dan kewajiban itu tidak enak. Tapi itu adalah sebagian dari hal yang penting.

Hurup berikutnya dalam L-O-V-E adalah V. V adalah 'valued' atau dihargai, dinilai. Atau 'honored'atau dihormati. Jadi kata L-O-V-E itu V-nya adalah valued. Kita harus menghormati apa yang kita lakukan, menghargai dan memberikan rasa hormat yang dalam pada apa yang kita cintai dan kerjakan.

Dan huruf terakhir E adalah excuses atau memaafkan. Yakni kemampuan kita untuk memaafkan karena selalu ada ketidak enakkan, ketidak-'fair'an pada pekerjaan, perusahaan, teman atau orang lain. Mereka sering mengecewakan kita tapi kita harus mampu memaafkan dan melakukan lagi apa yang harus kita lakukan.

Kata L-O-V-E yang merupakan singkatan dari Loyal, Obligation, Valued dan Excuses, saya harapkan dapat membantu anda untuk lebih mencintai teman anda, sahabat anda, kekasih anda, suami/istri anda, pekerjaan ataupun perusahaan anda. Dan dengan ini kita bisa memandangnya dari kacamata yang lebih tepat.


Kata Bijak Hari ini:
Sesuatu tetap tinggal sebagai sesuatu, tetapi hati yang terbuka memenangkan banyak jiwa (Nee)

ABCD - Kunci Sukses (Above and Beyond the Call of Duty)

Ada sebuah restoran yang ramai sekali di San Francisco. Seorang konsultan heran akan keramaian ini dan mencobanya. Dia datang dan disambut seperti biasa oleh pelayan.

“Bapak mau makan apa?” Memilih-milih menu, dia memesan bakmi goreng.

“Bapak mau minum apa?” “Coke Zero dan Es Batu”

“Maaf pak, kami sudah kontrak dengan Pepsi, bagaimana kalau kami ganti dengan Diet Pepsi?”

“ Wah, tidak mau, kalau tidak ada Coke Zero, yah air putih saja.” Kata pelanggan dengan tidak puas.

Ketika sedang makan bakmi dan minum air putih, tiba2 ada seseorang yang berpakaian jas lewat dan membawa Coke Zero dan Es Batu. Menaruh di mejanya dan berkata: “ Ini Pak, Coke Zero keingingan bapak, komplemen dari restoran kami.

Dengan heran orang ini meminumnya dan hatinya senang. Dipanggilnya pelayan tadi: “Pak, ini kok ada Coke Zero?”. Pelayan tertawa dan berkata: “Wah sudah ada ya Coke Zero nya, selamat menikmati, kami belikan dari pasar swalayan seberang. Manager kami yang pergi beli pak, kita kita lagi sibuk semua.”

“Lho, katanya tidak boleh ada Coke Zero, dan sudah kontrak dengan Pepsi?”

Jawab sang pelayan: “Oh ya pak, kita dilarang menjual Coke, tapi kalau memberikan gratis kan tidak melanggar aturan. Selamat menikmati.”

Berbuat lebih untuk pelanggan kita adalah salah satu kunci sukses.
The Difference Between Ordinary and Extraordinary is That Little Extra.