tea break

memberikan pencerahan dan motivasi lewat cerita

Wednesday, July 14, 2010

Putaran Waktu


Alkisah, ada seorang pelajar di sebuah desa kecil, yang memiliki cita-cita sebagai pegawai pemerintah. Demi mewujudkan cita-citanya, dia berangkat ke ibu kota untuk menempuh ujian negara.

Di sela perjalanan yang jauh dan melelahkan, si pelajar berhenti sejenak melepas lelah. Tak lama ia pun terbawa dalam lamunan. Muncul perasaan was-was terhadap kemampuan dirinya dan sesaat kemudian dia membayangkan seandainya bisa diterima sebagai pegawai pemerintah. Di tengah asyiknya melamun, tiba-tiba seorang kakek berdiri di hadapannya menyapa: "Hai anak muda, engkau tampak bukan orang dari sini. Hendak ke mana?"

"Saya hendak ke ibu kota Kek, mengikuti ujian negara."

"Kakek perhatikan dari tadi, apa yang sedang kamu lamunkan?"

Mereka pun terlibat pembicaraan seru.

Setelah bertukar pikiran, tiba-tiba sang kakek mengeluarkan suatu benda dari sakunya. Lalu, ia memberikannya kepada si pelajar sambil berkata, "Mungkin ini yang kau perlukan, Nak!"

"Sebuah gasing? Bagaimana sebuah gasing dapat mewujudkan cita-cita saya, Kek?" tanya si pemuda keheranan.

Sang kakek menjawab, "Nak, ini adalah gasing waktu. Jika kamu memutar gasing ini ke kanan, maka kamu akan sampai pada saat dan keadaan yang seperti kamu inginkan." Setelah si pelajar menerima gasing, si kakek pun berlalu pergi.

Merasa aneh, si pelajar segera mencoba kebenaran ucapan sang kakek. Sambil membayangkan keberhasilan dirinya lulus ujian negara, ia memutar gasing ke kanan. Dan tiba-tiba, si pelajar mendapati dirinya berada di depan papan pengumuman ujian negara dan namanya tercantum pada pengumuman kelulusan. Ia sangat gembira. Namun kegembiraannya tidaklah bertahan lama. Muncul perasaan tidak sabar untuk segera bisa bekerja di pemerintahan. Maka ia pun kembali memutar gasingnya ke kanan dan dalam sekejap si pelajar sudah berada pada pekerjaannya di kantor pemerintahan.

Kenikmatan sebagai pegawai pemerintahan juga tidak bertahan lama. Timbul keinginan yang lebih, yaitu sebagai pejabat tinggi pemerintah. Maka segera dia pun kembali memutar gasingnya. Dan pada saat itu juga ia berada pada posisi yang diinginkannya. Kini, ia memutar gasing untuk mempercepat waktu dan menghindari kesulitan dalam mencapai cita-cita telah menjadi kebiasaan si pelajar.



Secepat gasing berputar, si pelajar pun berubah menjadi tua dan menjelang ajal. Ada penyesalan dalam dirinya, "Betapa singkat dan hambarnya kehidupanku! Alangkah baiknya jika putaran gasing ini dapat mengembalikan aku pada masa lalu.."

Dalam kondisi putus asa sang pelajar memutar gasing ke arah yang berlawanan yaitu ke arah kiri. Dan tiba-tiba dia pun terbangun dari tidurnya! Eh, ternyata peristiwa semua tadi hanya mimpi belaka.

Sejenak, si pelajar merasa senang dan bersyukur bahwa semua itu cuma mimpi. Dia pun berjanji pada dirinya sendiri, akan tetap berusaha dan menikmati setiap proses perjuangan untuk mencapai apa yang menjadi cita-citanya.


Moral Cerita:
Dalam meraih cita-cita, seringkali kita tidak sabar menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan. Kita bernafsu meraih kesuksesan atau kekayaan dengan cepat dan singkat. Memang seperti filosofi sukses saya, "Sukses adalah Hak Saya!" Akan tetapi, perlu diingat: untuk meraih setiap kesuksesan, kita harus siap bayar harga, siap berjerih payah, dan tidak melanggar hukum moral. Jangan takut pada halangan yang menghadang, siap berjuang dan keluar keringat! Karena sesungguhnya, kenikmatan kesuksesan justru berada pada nilai proses perjuangan yang kita lakukan.

Gagal, Bangkit Lagi!! (Never Give Up!!)

Pada suatu sore hari, tampak seorang pemuda tengah berada di sebuah taman umum. Dari raut wajahnya tampak kesedihan, kekecewaan, dan frustasi yang menggantung. Dia hanya berjalan dengan langkah gontai ke sana kemari tanpa arti, seperti tak tahu apa yang dilakukannya. Sementara di taman itu banyak orang menikmati keindahan pepohonan yang sesekali diiringi kicauan burung, si pemuda hanya tertunduk lesu. Setelah sekian lama, ia kemudian terduduk di sebuah kursi taman dan menghela napas panjang.

Saat itu, tiba-tiba pandangan matanya terpaku pada gerakan seekor laba-laba yang sedang membuat sarangnya di antara ranting sebatang pohon tempat dia duduk sambil melamun. Dengan perasaan iseng dan kesal, diambilnya sebatang ranting yang jatuh tak jauh dari tempatnya duduk. Seperti hendak melepaskan tak karuan yang melandanya, si pemuda segera mengarahkan ranting terseb ut untuk merusak sarang si laba-laba. Akibatnya, benang-benang sarang dari laba-laba yang sudah seperempat jadi itu pun rusak berantakan.

Setelah puas dengan kelakuannya, si pemuda memperhatikan ulah si laba-laba. Dalam hati dia ingin tahu, kira-kira apa yang akan dikerjakan laba-laba setelah sarangnya hancur oleh tangan isengnya? Apakah laba-laba akan lari terbirit-birit atau dia akan membuat kembali sarangnya di tempat lain?

Pertanyaan itu tidak membutuhkan jawaban untuk waktu yang lama. Karena si laba-laba kembali ke tempatnya semula dan mulai mengulangi kegiatan yang sama. Laba-laba merayap-merajut-melompat, dan dengan lincah ia menyusun helai benang yang dipintalnya dengan penuh ketekunan. Semakin lama, semakin lebar dan ia pun hampir menyelesaikan seluruh pembuatan sarang barunya. Setelah menyaksikan usaha si laba-laba yang sibuk bekerja lagi dengan semangat penuh memperbaiki dan membuat sarang baru, pemuda yang dari tadi memperhatikan ulah laba-laba kembali timbul rasa isengnya. Maka, kembali ranting si pemuda beraksi dengan tujuan menghancurkan sarang tersebut untuk kali kedua.

Setelah kembali hancur, pemuda kembali ingin tahu, apa yang akan dilakukan si laba-laba. Ternyata, tak disangka-sangka oleh si pemuda, untuk ketiga kalinya laba-laba mengulangi kegiatannya. Ia kembali memulai dari awal - dengan bersemangat merayap-merajut-melompat dan menyusun setiap helai benang yang dihasilkan dari tubuhnya. Dengan tekun laba-laba kembali memintal membuat sarang sedikit demi sedikit.

Demi melihat dan mengamati ulah laba-laba yang mau membangun sarang yang telah hancur untuk kali ketiga, sang pemuda mendadak sontak tersadarkan. Tidak peduli berapa kali sarang laba-laba dirusak dan dihancurkan, sebanyak itu pula laba-laba membangun sarangnya kembali. Semangat binatang yang begitu kecil, namun giat bekerja tanpa mengenal lelah, menimbulkan perasaan malu pada diri pemuda. Ia seperti mendapatkan pencerahan. Karena sesungguhnya, si pemuda yang tadinya merasa hati dan perasaannya gundah, rupanya baru saja mengalami satu kali kegagalan!

Karena itu, melihat semangat pantang menyerah laba-laba, dia pun berjanji dalam hati, "Aku tidak pantas mengeluh dan putus asa karena telah mengalami satu kali kegagalan. Aku harus bangkit lagi! Berjuang dengan lebih giat dan siap memerangi setiap kegagalan yang menghadang, seperti semangat laba-laba kecil yang membangun sarangnya kembali dari setiap kehancuran!" Segera, si pemuda bangkit, dan bertekad kuat untuk bekerja lebih giat lagi. Bila perlu, dia akan memulai dari awal lagi, tanpa putus asa.

Moral Cerita:
Mengalami kegagalan bukan berarti kita harus menyerah, apalagi putus asa. Sebab, sebenarnya dengan kegagalan itu berarti kita harus introspeksi diri dan berikhtiar lebih keras dari hari kemarin... Melalui kegagalanlah kita bisa mengevaluasi setiap langkah yang telah kita lakukan. Dengan begitu, kita akan tahu hal apa saja yang perlu diperbaiki dan tahu di mana saja kesalahan yang telah kita perbuat untuk tidak mengulanginya. Hal itu akan mendasari langkah kita ke depan menjadi lebih baik.

Kegagalan harusnya mulai kita pandang dari sudut yang berbeda. Kita gagal bukan berarti kita tidak sukses, melainkan kita belum sukses. Seperti kata pepatah yang sering kita dengar: kegagalan adalah bagian kecil dari proses sebuah kesuksesan atau kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.

Banyak tokoh dunia yang kita kenal, semua pasti pernah mengalami proses kegagalan. Tak hanya sekali, bahkan berkali-kali. Tak hanya itu, saat berada di puncak kesuksesan pun, tak jarang mereka terpeleset dan bahkan kembali jatuh ke jurang. Namun, bagi mereka yang memiliki kekayaan mental, rasa sakit dan jatuh itu hanya akan dirasakan sebagai masa belajar dan mengasah diri untuk kembali menggapai prestasi.

Itulah kekuatan sesungguhnya dari semangat "Never Give Up!", yakni semangat pantang menyerah yang timbul dari dalam insan-insan luar biasa yang sadar potensi. Sebab, di balik kegagalan, pastilah ada pembelajaran. Di balik halangan dan rintangan menghadang, pastilah ada peluang yang menantang untuk dimenangkan. Untuk itu, mari kita jadikan semangat "Never Give Up!" menjadi sumber kekuatan untuk terus menerjang tantangan. Jadikan semboyan "Never Give Up!" sebagai pedoman untuk berkarya, bertindak, dan berusaha demi mencapai sukses yang luar biasa!!!

Monday, June 28, 2010

Garam dan Kapas Di Dalam Sungai

Nasruddin memuati keledainya dengan dua karung garam untuk dibawa ke pasar.Garam itu larut ketika keledainya menyeberangi sungai.
Sesampainya di tepi, binatang itu berlari-lari berputar dengan girang, karena bebannya menjadi ringan. Tetapi Nasruddin kesal hatinya.

Pada hari pasaran berikutnya dua keranjang di punggung kedelainya dijejalinya padat dengan kapuk. Ketika menyeberangi sungai,
keledai itu hampir tenggelam karena beban dipunggungnya bertambah berat

'Nah, rasakan !' Nasruddin mencibir dengan rasa puas.
'Itu pelajaran bagimu. Jangan kau kira setiap kali kau melewati air kau beruntung.'

Kata Bijak Hari Ini:
Keberuntungan tidak pernah datang dua kali!

Penjelajah

Penjelajah itu pulang ke kampung halamannya. Penduduk ingin tahu segala sesuatu tentang sungai Amazone. Tetapi bagaimana mungkin mengungkapkan dalam kata-kata perasaan yang memenuhi hatinya, ketika ia melihat bunga-bunga begitu indah memukau dan mendengar seribu satu suara penghuni rimba di waktu malam? Bagaimana menjelaskan perasaan hatinya, ketika menghadapi binatang buas atau ketika mendayung perahu kecilnya melewati arus sungai yang sangat berbahaya?

Ia berkata, 'Pergi dan temukanlah sendiri! Tidak ada yang dapat menggantikan pertaruhan nyawa dan pengalaman pribadi.' Namun sebagai pedoman bagi mereka, ia menggambarkan peta sungai Amazone.

Mereka berpegang pada peta itu. Peta itu dibingkai dan diletakkan di kantor kotapraja. Mereka masing-masing menyalin peta itu. Dan setiap orang yang mempunyai peta, menganggap dirinya seorang ahli tentang sungai Amazone. Sebab, bukankah ia tahu setiap kelokan dan pusaran sungai, berapa lebar dan dalamnya, di mana air mengalir deras dan di mana terdapat air terjun?

Penjelajah itu selama hidupnya menyesalkan peta yang telah dibuatnya. Mungkin lebih baik jika dulu dia tidak menggambarkan apa-apa.


Renungan:
Katanya Buddha tidak pernah mau dipancing untuk berbicara tentang Tuhan.
Rupanya ia menyadari bahaya-bahaya menggambar peta bagi para cendekiawan di masa mendatang.

Mencari Di Tempat Yang Salah

Seorang tetangga melihat Nasruddin berjongkok sambil mencari sesuatu.

'Apa yang sedang Anda cari, Mullah?' 'Kunciku yang hilang.'

Dua-duanya terus berjongkok mencari kunci yang hilang itu. Sebentar kemudian tetangga itu beftanya: 'Di mana kuncimu yang hilang?'

'Di rumah.'

'Astaga! Lantas mengapa Anda mencarinya di sini?'

'Karena di sini lebih terang.'



Kata Bijak Hari Ini:
Apa gunanya mencari Tuhan di tempat-tempat suci, kalau Ia sudah tidak bersemayam lagi di dalam hatiku?

Lonceng-lonceng Kuil

Sebuah kuil dibangun di suatu pulau, tiga kilometer jauhnya dari pantai.
Dalam kuil itu terdapat seribu lonceng. Lonceng-lonceng yang besar, lonceng-lonceng yang kecil, semuanya dibuat oleh pengrajin-pengrajin terbaik di dunia. Setiap kali angin bertiup atau taufan menderu, semua lonceng kuil serentak berbunyi dan secara terpadu membangun sebuah simponi. Hati setiap orang yang mendengarkannya terpesona.

Tetapi selama berabad-abad pulau itu tenggelam di dalam laut; demikian juga kuil bersama dengan lonceng-loncengNya. Menurut cerita turun-temurun lonceng-lonceng itu masih terus berbunyi. tanpa henti, dan dapat didengar oleh setiap orang yang mendengarkannya dengan penuh perhatian. Tergerak oleh cerita ini, seorang pemuda menempuh perjalanan sejauh beribu-ribu kilometer. Tekadnya telah bulat untuk mendengarkan bunyi lonceng-lonceng itu. Berhari-hari ia duduk di pantai, berhadapan dengan tempat di mana kuil itu pernah berdiri, dan mendengarkan - mendengarkan dengan penuh perhatian. Tetapi yang didengarnya hanyalah suara gelombang laut yang memecah di tepi pantai. Ia berusaha mati-matian untuk menyisihkan suara gelombang itu supaya dapat mendengar bunyi lonceng. Namun sia-sia. Suara laut rupanya memenuhi alam raya.

Ia bertahan sampai berminggu-minggu. Ketika semangatnya mengendor, ia mendengarkan orang tua-tua di kampung. Dengan terharu mereka menceritakan kisah seribu lonceng dan kisah tentang mereka yang telah mendengarnya. Dengan demikian ia semakin yakin bahwa kisah itu memang benar. Dan semangatnya berkobar lagi, apabila mendengar kata-kata mereka ... tetapi kemudian ia kecewa lagi, kalau usahanya selama berminggu-minggu ternyata tidak menghasilkan apa-apa.

Akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri usahanya. Barangkali ia tidak ditakdirkan menjadi salah seorang yang beruntung dapat mendengar bunyi lonceng-lonceng kuil itu. Mungkin juga legenda itu hanya omong kosong saja. Lebih baik pulang saja dan mengakui kegagalan, demikian pikirnya. Pada hari terakhir ia duduk di pantai pada tempat yang paling disayanginya. Ia berpamitan kepada laut, langit, angin serta pohon-pohon kelapa. Ia berbaring di atas pasir, memandang langit, mendengarkan suara laut. Pada hari itu ia tidak berusaha menutup telinganya terhadap suara laut, melainkan menyerahkan dirinya sendiri kepadanya. Dan ia pun menemukan suara yang lembut dan menyegarkan di dalam gelora gelombang laut. Segera ia begitu tenggelam dalam suara itu, sehingga ia hampir tidak menyadari dirinya lagi. Begitu dalam keheningan yang ditimbulkan suara gelombang dalam hatinya.

Di dasar keheningan itu, ia mendengarnya! Dentang bunyi satu lonceng disambut oleh yang lain, oleh yang lain lagi dan oleh yang lain lagi ... dan akhirnya seribu lonceng dari kuil itu berdentangan dengan satu melodi yang agung berpadu. Dalam hatinya meluap rasa kagum dan gembira.


Kata Bijak Hari ini:
Jika engkau ingin mendengar lonceng-lonceng kuil, dengarkanlah suara laut.
Jika engkau ingin melihat Tuhan, pandanglah ciptaan dengan penuh perhatian. Jangan menolaknya, jangan memikirkannya. Pandanglah saja.

Friday, June 25, 2010

Ikan Kecil

'Maaf kawan,' kata seekor ikan laut kepada seekor temannya yang lain.
'Anda lebih tua dan lebih berpengalaman daripada saya. Dimanakah saya dapat menemukan laut ? Saya sudah mencarinya di mana-mana, tetapi sia-sia saja !'

'Laut.' kata ikan yang lebih tua,'Adalah tempat engkau berenang sekarang ini'.

'Ha ? ini hanya air saja! Yang kucari adalah laut.' sangkal ikan yang muda.

Dengan perasaan sangat kecewa ia pergi mencarinya di tempat lain.

Ia datang menghadap sang Guru dengan mengenakan jubah sannyasi.Ia pun berbicara dalam bahasa sannyasi :

'Sudah bertahun-tahun lamanya aku mencari Tuhan. Telah kutinggalkan rumahku dan telah kucari Dia di mana pun Dia berada. Kata orang, Dia ada di puncak-puncak gunung, di tengah-tengah padang gurun, dalam keheningan biara-biara dan di dalam gubuk-gubuk kaum miskin.'

'Apakah engkau telah menemukanNya ?' tanya sang Guru.

'Aku menipu diri, aku pendusta kalau aku menjawab 'Ya'. Belum, aku belum menemukanNya, Bapak sudah ?'

Apa yang dikatakan sang Guru kepadanya ? Cahaya keemasan matahari senja menembus celah-celah kamar. Ratusan burung gereja berterbangan dari sebuah pohon beringin di luar sambil berkicau riang. Samar-samar terdengar deru kendaraan di jalan raya. Seekor nyamuk berdengung di dekat telinga, memberi petanda siap menggigit....
Namun demikian, orang itu masih tetap duduk tepekur dan berkata, bahwa ia belum menemukan Tuhan dan masih mencari-cariNya.

Sesudah menunggu sejenak, ia pun meninggalkan sang Guru dengan perasaan kecewa. Ia pergi mencariNya di tempat lain.

Catatan : Sannyasi = seorang hindu yang telah meninggalkan segala urusan dunia untuk mencari Yang-Ilahi saja.


Kata Bijak Hari Ini:
Ikan kecil, berhentilah mencari ! Tidak ada yang perlu dicari. Heninglah sebentar, bukalah matamu dan lihatlah! Engkau tidak mungkin lagi keliru. (Anthony de Mello, SJ)

Seekor Kera Menyelamatkan Ikan

'Apa yang kau lakukan?' tanyaku kepada seekor kera, ketika aku melihatnya sedang berusaha mengangkat ikan dari air dan meletakkannya di atas dahan sebatang pohon.

'Kuselamatkan dia, agar jangan mati tenggelam' jawab kera.


Kata Bijak Hari ini:
Yang bagi seseorang merupakan makanan, bagi yang lain menjadi racun.
Matahari yang membuat burung garuda bisa melihat, membutakan mata burung hantu. (anthony de Mello, SJ)

Kicauan Burung

Benak para murid dipenuhi macam-macam pertanyaan tentang Tuhan

Kata Sang Guru:
'Tuhan adalah yang-Tak-dikenal, bahkan Yang-Tidak-dapat-dikenal. Setiap pernyataan tentang Dia, seperti pula setiap jawaban terhadap pertanyaanmu, hanyalah
mengacaukan Kebenaran'.

Para murid bingung.
'Lalu mengapa anda masih juga berbicara tentang Dia?'

'Mengapa burung berkicau?' tangkis sang Guru.

Burung berkicau bukan karena ia ingin menyatakan sesuatu. Ia berkicau karena ia ingin berkicau.

Kata-kata cendikiawan haruslah bisa dipahami. Kata-kata sang Guru tidak untuk dipahami, melainkan untuk didengarkan seperti orang mendengarkan desir angin di pohon, gemercik air di sungai dan kicauan burung. Semua ini akan membangkitkan sesuatu dalam hati, yang melampaui segala pemahaman.

(Anthony de Mello, SJ)

Gajah dan Tikus

Seekor gajah berkubang dengan santainya di sebuah kolam di tengah hutan. Tiba-tiba seekor tikus mendekatinya. Ia menyuruh gajah itu supaya segera keluar dari kolam.

'Tidak mau.' kata gajah.

"Aku sedang bersantai dan tidak mau diganggu!'

'Detik ini juga engkau harus keluar!' desak tikus.

'Loh mengapa ?' tanya gajah.

'Alasannya hanya akan kukatakan bila engkau sudah keluar dari kolam' jawab tikus.

'Ah peduli amat! Aku tidak akan keluar' kata gajah

Tetapi akhirnya ia mengalah juga. Dengan kesal ia beringsut-ringsut keluar dari kolam dan berdiri di muka tikus, katanya:

'Nah katakanlah sekarang, mengapa engkau mendesakku supaya keluar dari kolam ?'.

'Aku ingin tahu, apakah engkau memakai celana renangku atau tidak' kata tikus.



Kata Bijak Hari ini:
Seribu kali lebih mudah mengenakan celana renang tikus kepada seekor gajah darpada memakai istilah-istilah keilmuan dengan tepat untuk mengungkapkan Tuhan (anthony de Mello, SJ)

Kunyahlah Buahmu Sendiri

Seorang murid mengeluh kepada gurunya :
'Bapak menuturkan banyak cerita, tetapi tidak pernah menerangkan maknanya kepada kami'


Jawab sang Guru :
'Bagaimana pendapatmu, Nak, Andaikata seseorang menawarkan buah kepadamu, namum mengunyahkannya dahulu bagimu'.



Kata Bijak Hari Ini:
Tak seorang pun dapat menemukan pengertian yang paling tepat
bagi dirimu sendiri. Sang Guru pun tidak mampu. (Anthony de Mello, SJ)

Wednesday, June 23, 2010

Salah Satu Diantara Kamu Adalah Mesias

Seorang Guru sedang bermeditasi di dalam gua di Himalaya. Ia membuka matanya, dan melihat seorang tamu tak disangka-sangka duduk di hadapannya, yakni seorang abbas dari sebuah pertapaan terkenal.

"Anda mencari apa?" tanya sang Guru.

Abbas menceritakan sebuah kisah sedih. Pada suatu ketika pertapaannya itu termashur di seluruh dunia Barat. Kamar-kamar pertapaannya penuh dengan para aspiran muda dan gerejanya menggema karena nyanyian para rahibnya. Tetapi masa-masa berat telah menimpa pertapaan. Umat tidak lagi berbondong-bondong datang untuk menyegarkan jiwanya, arus aspiran muda mengering, dan gereja pun tinggal diam. Masih ada segelintir rahib bertahan dan mereka ini melakukan tugasnya dengan berat hati.

Inilah yang bapa abbas ingin tahu. "Apakah ini disebabkan oleh dosa-dosa kami, bahwa pertapaan merosot sampai keadaan sekarang ini?"

"Ya" kata sang Guru, "dosa ketidaktahuan."

"Dan dosa bagaimana itu kiranya?"

"Seorang dari antaramu itu sang Mesias menyamar dan kamu tidak tahu akan hal ini." Sesudah berkata itu Guru menutup matanya dan kembali bermeditasi lagi.

Selama perjalanan sulit pulang kembali ke pertapaannya, jantung abbas berdebar cepat karena memikirkan bahwasanya Mesias -- ya sang Mesias sendiri -- sudah kembali ke dunia, dan ada di pertapaan itu juga. Bagaimana mungkin ia khilaf tidak mengenalinya? Dan siapa gerangan ia itu? Bruder koki? Bruder koster? Bruder ekonom? Bruder Prior? Bukan, dan bukan dia, kekurangannya terlalu menyolok, sayang! Tetapi sang Guru mengatakan, bahwa ia menyamar. Apakah cacat itu penyamarannya? Kalau memikirkan itu, setiap orang di pertapaan punya cacat. Dan salah satu dari mereka itulah Mesias!

Kembali dalam biara ia mengumpulkan para rahib dan menceritakan, apa yang sudah ia temukan. Mereka saling memandang tidak percaya. Mesias? Di sini? Tak dapat dipercaya. Tetapi ia diandaikan ada di sini menyamar. Ya, mungkin. Bagaimana seandainya itu si anu? Atau orang lain di sana itu? Atau ...

Satu hal yang menjadi pasti: Kalau Mesias ada di sana menyamar, tentu mereka tidak bakal mengenalnya. Maka mereka berusaha memperlakukan setiap orang dengan hormat dan tanggapan baik. "Kamu tidak pernah tahu," kata mereka kepada diri mereka sendiri, bilamana mereka bergaul satu sama lain di antara mereka, "barangkali inilah orangnya."

Akibat semua ini, suasana di pertapaan menjadi penuh semangat kegembiraan. Segera sesudahnya, berpuluh-puluh aspiran ingin masuk menjadi anggota Ordo -- dan sekali lagi gereja kembali hingar bingar oleh karena nyanyian suci dan riang dari para rahib yang mengumandangkan semangat cintakasih.


Kata Bijak Hari ini:
Apakah gunanya memiliki mata, bilamana hati menjadi buta? (Anthony de Mello, SJ)

Jaringan Laba-laba Di Serban

Dulu ada seorang hakim Arab, yang terkenal karena kebijaksanaannya. Pada suatu hari seorang pemilik toko datang melapor, bahwa ada barang dicuri dari tokonya, tetapi ia tidak dapat menangkap pencurinya.

Hakim memerintahkan agar pintu toko dilepas dari engselnya, dibawa ke tengah pasar dan dicambuki limapuluh kali, karena tidak melakukan kewajibannya menahan pencuri masuk toko.

Banyak orang berkumpul melihat hukuman aneh yang sedang berjalan. Ketika cambukan sudah dijalankan, hakim membungkuk dan bertanya kepada pintu, siapa pencurinya. Lalu ia menempelkan telinganya ke pintu, untuk mendengar lebih baik apa yang dikatakan pintu.

Ketika ia berdiri ia mengumumkan. "Pintu menyatakan bahwa pencurian itu dilakukan oleh seseorang, yang membawa sarang laba-laba di puncak serbannya." Segera tangan orang tertentu di tengah massa itu meraba serbannya. Rumahnya diperiksa dan barang-barang curian ditemukan.


Kata Bijak Hari ini:
Yang diperlukan hanya kata yang menyanjung atau celaan untuk membuka si aku. (Anthony de Mello, SJ)

Tuesday, June 22, 2010

Bebek yang memenangkan lottery

Di sebuah Chinese restaurant, Martyn Frost memegang dan mengelus elus sebuah patung Bebek keberuntungan, yang konon bisa membawa rejeki. Malamnya dia membeli lottery, dan besoknya memenangkan hampir satu juta pounsterling (kira2 15 miliar rupiah). Semua orang menyelamatinya dan banyak yang terkagum kagum dengan saktinya si patung Bebek tersebut.

Tidak bisa dibuktikan apakah Frost memenangkan lottery karena memegang patung bebek atau tidak.

Hal-hal yang tidak mudah dibuktikan, sering kita percayai sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan kita sendiri. Anda dan saya, secara rasional, pasti yakin sang bebek tidak menyebabkan kemenangan lottery tersebut.“Post Hoc Fallacies”, kesalahan cara berpikir yang menganggap bahwa sesuatu yang terjadi kemudian diakibatkan karena sesuatu yang sebelumnya, walaupun kadang kedua hal itu tidak berhubungan.

Bilamana sudah tiga kali terjadi, setiap anda mengusap usap hidung anda sambil bilang, sim sala bim, dan hujan turun, maka anda akan percaya hal itu, dan pada saat kemudian akan yakin bahwa mengusap hidung sambil mengucap mantra sim sala bim, adalah jalan untuk membuat hujan turun. Walaupun sebenarnya ketiga kali terjadinya hal itu hanya kebetulan, dan tidak akan terjadi pada keempat kalinya lagi.

Kita sering berpikir bahwa dua kejadian adalah sebab akibat, karena otak kita selalu berusaha menghubungkan dan merasionalkan beberapa kejadian. Hal ini sering membawa kita pada kepercayaan akan “ajimat”, hokkie, ataupun sebuah kejadian (misalkan mimpi digigit ular), dan sebaliknya sering menyalahkan sesuatu kalau ada yang negatip (berjalan dibawah tangga, lantai 13), sebuah pencarian kambing-kambing berwarna hitam.

Kita mengambil kesimpulan dengan tiga hal: Heart (Hati, emosi) , Head (Kepala, otak, rasional) , Gut (Nyali, keyakinan). Ketika kita tidak mampu memakai otak rasional kita, maka kita akan bergeser memakai emosi ataupun nyali kita.

Sering orang menanyakan pada saya, “Pak, apa rahasianya supaya kita bisa sukses?”, yang sering membuat saya tersenyum, sepertinya saya bisa menjawab dengan “ Peganglah bebek keberuntungan itu”; atau “Belilah Lottery.”; atau “Carilah pohon sakti dipuncak gunung, duduk dan berdoalah disana meminta suksesmu.”

Rahasia sukses adalah: “Tidak ada rahasia sukses.”

Pada buku “Outliers”, Galdwell mencoba memudahkan kesuksesan dengan dua hal: Kerja keras melatih keahlian kita secara terus menerus, memperbaiki kemampuan kita supaya jadi ahli, minimal dengan 10.000 jam. Dan mencari kesempatan yang menguntungkan secara terus menerus. Singkatnya, kerja keras yang benar, dan pemanfaatan kesempatan.

Tetapi kalau kita mau lebih rasional, kedua hal itu saja tidaklah cukup. Selalu banyak elemen yang harus tepat, untuk seseorang mencapai kesuksesan. Keahlian khusus, kesempatan, passion, kesesuaian kerjanya dengan trend, network yang dimiliki, softskill, timing, detail tindakan, dan seterusnya. Ada begitu banyak hal yang harus dilakukan dengan benar, dan ada begitu banyak elemen lainnya juga dari luar yang “pas”, untuk sukses.

Yang dapat kita kerjakan adalah melakukan yang terbaik pada pekerjaan yang kita sukai, jeli dalam mencari kesempatan yang ada dan selalu memperbaiki diri dan belajar tanpa henti. Mulai dari hal yang kecil, bangun kesuksesan atas kesuksesan kecil sebelumnya. Jangan putus asa, terus berupaya. Karena sukses bukan terjadi karena sebuah patung bebek saja.

Monday, June 21, 2010

Jangan Tutup Tirai Bis Kehidupan Anda

Week end yang lalu saat liburan sekolah baru dimulai ada begitu banyak turis domestik yang memenuhi jalan-jalan kota Bandung. Mulai dari yang menggunakan mobil pribadi sampai ke bis pariwisata. Yang menarik adalah ada begitu banyak tirai di bis pariwisata yang ditutup seolah menolak kehadiran panorama kota Bandung yang sedang terik diterpa sinar matahari.

Di tengah kemacetan tiba-tiba saya teringat sebuah buku berjudul “Are You Ready to Succeed?” Menurut buku itu, kehidupan kita seperti naik bus. Sebenarnya ada begitu banyak pemandangan indah yang bisa kita lihat di luar sana. Dan penuh dengan pelajaran yang bisa kita serap. Tetapi kita sering kali menutup tirai bus semuanya. Sehingga kita tidak bisa melihat apa-apa.

Banyak sekali obyek dalam kehidupan, lewat pemandangan kehidupan, pembelajaran yang banyak, tapi mereka sama sekali tidak mau melihat keluar dan menutup busnya dengan tirai kain yang tebal. Sehingga tidak melihat adanya sinar matahari yang indah. Tertutupnya tirai bis, menghalangi pemandangan kehidupan sehari-hari yang menarik dalam perjalanan.

Demikian juga dengan hidup. Sering kita terpaku rutinitas dan terjerembab di dalamnya. Bangun jam 6, berangkat ke kantor. Tiba jam 8 langsung kerja sampai jam 5 sore atau lebih. Pulang ke rumah, sudah capek langsung tidur. Dan besoknya demikian. Berulang-ulang. Tidak mau menikmati perjalanan hidupnya. Alangkah indahnya kalau kita bisa belajar menikmati hal-hal yang sederhana, yang kita lewati di dalam kehidupan kita.

Dalam kehidupan sederhana kita bisa belajar menikmati kehidupan.

LOVE Untuk Kehidupan

Pada suatu saat saya pernah membaca sebuah poster yang lucu tentang kata 'LOVE'. Cinta. 'Love' itu bukan sekedar cinta seorang pria pada seorang wanita dalam pacaran. Atau cinta seorang suami pada istri,walau itu memang itu termasuk cinta. Tapi 'love'juga termasuk kecintaan kita pada pekerjaan kita, perusahaan kita dan kecintaan kita pada kehidupan kita. Maka kata LOVE ini merupakan singkatan dari 4 kata.

L-O-V-E, huruf pertama L adalah 'loyal'. Loyal ini adalah kemampuan kita untuk terus mau mengikuti sesuatu yang sama. Persisten kita untuk mengikuti hal yang kita sukai. Kemampuan kita untuk melewati kegagalan demi kegagalan tanpa kehilangan antusiasme kita. Maka L-O-V-E, L itu adalah loyal.

Dan O dalam L-O-V-E adalah 'obligation'. Adalah suatu keharusan kita, 'willingness to do it'. Memang menjadi suatu keharusan, 'you have to do it'. Memang kita kadang akan jenuh terhadap perusahaan kita, pekerjaan kita. Tapi kita harus merasakan sebagai kewajiban yang harus dikerjakan,"Lho, itu kan memang tugas saya." Ini memang 'my obligation to do it'. Kadang obligation dianggap sebagai sesuatu hal yang pahit dan menyengsarakan karena.sebagai sebuah keharusan atau kewajiban. Dan kewajiban itu tidak enak. Tapi itu adalah sebagian dari hal yang penting.

Hurup berikutnya dalam L-O-V-E adalah V. V adalah 'valued' atau dihargai, dinilai. Atau 'honored'atau dihormati. Jadi kata L-O-V-E itu V-nya adalah valued. Kita harus menghormati apa yang kita lakukan, menghargai dan memberikan rasa hormat yang dalam pada apa yang kita cintai dan kerjakan.

Dan huruf terakhir E adalah excuses atau memaafkan. Yakni kemampuan kita untuk memaafkan karena selalu ada ketidak enakkan, ketidak-'fair'an pada pekerjaan, perusahaan, teman atau orang lain. Mereka sering mengecewakan kita tapi kita harus mampu memaafkan dan melakukan lagi apa yang harus kita lakukan.

Kata L-O-V-E yang merupakan singkatan dari Loyal, Obligation, Valued dan Excuses, saya harapkan dapat membantu anda untuk lebih mencintai teman anda, sahabat anda, kekasih anda, suami/istri anda, pekerjaan ataupun perusahaan anda. Dan dengan ini kita bisa memandangnya dari kacamata yang lebih tepat.


Kata Bijak Hari ini:
Sesuatu tetap tinggal sebagai sesuatu, tetapi hati yang terbuka memenangkan banyak jiwa (Nee)

ABCD - Kunci Sukses (Above and Beyond the Call of Duty)

Ada sebuah restoran yang ramai sekali di San Francisco. Seorang konsultan heran akan keramaian ini dan mencobanya. Dia datang dan disambut seperti biasa oleh pelayan.

“Bapak mau makan apa?” Memilih-milih menu, dia memesan bakmi goreng.

“Bapak mau minum apa?” “Coke Zero dan Es Batu”

“Maaf pak, kami sudah kontrak dengan Pepsi, bagaimana kalau kami ganti dengan Diet Pepsi?”

“ Wah, tidak mau, kalau tidak ada Coke Zero, yah air putih saja.” Kata pelanggan dengan tidak puas.

Ketika sedang makan bakmi dan minum air putih, tiba2 ada seseorang yang berpakaian jas lewat dan membawa Coke Zero dan Es Batu. Menaruh di mejanya dan berkata: “ Ini Pak, Coke Zero keingingan bapak, komplemen dari restoran kami.

Dengan heran orang ini meminumnya dan hatinya senang. Dipanggilnya pelayan tadi: “Pak, ini kok ada Coke Zero?”. Pelayan tertawa dan berkata: “Wah sudah ada ya Coke Zero nya, selamat menikmati, kami belikan dari pasar swalayan seberang. Manager kami yang pergi beli pak, kita kita lagi sibuk semua.”

“Lho, katanya tidak boleh ada Coke Zero, dan sudah kontrak dengan Pepsi?”

Jawab sang pelayan: “Oh ya pak, kita dilarang menjual Coke, tapi kalau memberikan gratis kan tidak melanggar aturan. Selamat menikmati.”

Berbuat lebih untuk pelanggan kita adalah salah satu kunci sukses.
The Difference Between Ordinary and Extraordinary is That Little Extra.

Friday, June 18, 2010

Membunuh Potensi

Jika Anda mengenal seorang wanita yang sedang hamil dan telah mempunyai 8 orang anak, namun tiga di antara anak-anaknya itu tuli, dua lainnya buta dan seorang lainnya mengalami gangguan mental, sedangkan wanita itu sendiri mengidap sipilis, apakah Anda akan menyarankannya untuk menggugurkan kandungannya?

Jika Anda menjawab ya, maka Anda baru saja membunuh salah satu komponis masyur di dunia. Karena anak yang dikandung oleh sang ibu tersebut adalah Ludwig Van Beethoven.

Dan saat ini, Anda sedang dibawa untuk memilih seorang pemimpin dunia dan keputusan Anda akan sangat berpengaruh terhadap siapa yang akan menjadi pemenang. Namun fakta dari tiga calon pemimpin dunia tersebut adalah sebagai berikut:

Calon A : selalu dihubung-hubungkan dengan politisi jahat dan sering berkonsultasi dengan astrologis, memiliki dua orang istri muda, seorang perokok berat dan minum 8-10 botol martini setiap hari.

Calon B : dipecat dua kali dari kantor tempatnya bekerja, selalu bangun sore hari, pernah menggunakan narkoba waktu kuliah dan minum wiski setiap sore.

Calon C : dianggap pahlawan, vegetarian, tidak merokok, hanya sesekali minum bir, tidak pernah berselingkuh di luar perkawinannya.

Siapa di antara ketiga calon ini yang akan Anda pilih? Anda mungkin tidak akan menduga siapa sebenarnya calon-calon ini.

Calon A adalah Franklin D. Roosevelt

Calon B adalah Winston Churchill

Calon C adalah Adolf Hitler

Sekali lagi sejarah mengajarkan untuk tidak menilai orang dari penampilan. Setiap orang, seperti apapun kondisinya, memiliki sebuah pootensi di dalam hidupnya. Jangan pernah membunuh potensi itu!

Jangan Pernah Menyerah

Banyak dari kita mengeluh ketika menghadapi masalah dan rintangan di dalam kehidupan. Padahal terlalu banyak bukti yang menunjukkan bahwa di balik setiap kejadian sulit yang kita hadapi, ada kebaikan Tuhan di baliknya yang akan kita ketahui sejalan dengan waktu. Sama seperti Yunus yang harus melewati perbudakan dan penjara sebelum menjadi pemimpin di Mesir, Marco Polo juga harus dipenjara sehingga namanya dikenal orang di seluruh dunia sampai saat ini.

Kalau saja Marco Polo tidak ditangkap dan dipenjara selama setahun oleh pemerintah Genoa, tentu dunia tidak akan mengetahui cerita petualangannya sepanjang 22 tahun ke Timur jauh.

Saat Marco Polo kembali ke Venesia setelah perjalanannya ke Timur Jauh, Marco Polo menjabat “Komandan Kehormatan” dalam perang antara Venesia melawan Genoa. Dalam pertempuran di pulau Curzold, galeonnya tertangkap dan ia ditawan di penjara Genoa.

Di dalam penjara itulah Marco Polo bertemu dengan seorang penulis bernama Rustichello, yang mendengar cerita petualangan Marco Polo. Rustichello pada akhirnya berhasil membujuk Marco Polo untuk menulis buku tentang petualangannya ke Timur Jauh.

Tanpa buku Marco Polo ini, ada kemungkinan orang Eropa juga tidak menemukan benua Amerika. Christopher Columbus sangat terinspirasi oleh buku petualangan Marco Polo, sehingga ia ingin mencapai Timur Jauh lewat laut. Lewat kisah ini kita dapat melihat bagaimana Tuhan bekerja melalui kesusahan Marco Polo sehingga melalui dirinya sejarah orang Amerika dimulai.

Apapun yang terjadi dalam hidup Anda, jangan pernah menyerah. Karena pada akhirnya Anda akan melihat bagaimana sejarah hidup orang lain bisa berubah melalui apa yang harus Anda hadapi dalam kehidupan saat ini.

Thursday, June 17, 2010

Menjadi Katak atau Ayam?

Tsu Chin bertanya-tanya di dalam hatinya, "Apa penyebab seseorang menjadi terhormat dan mulia?" Lantas dia mengamati orang-orang yang berada di sekitarnya. Agaknya ia memperoleh jawaban atas pertanyaan tadi, tetapi dia masih ragu-ragu. Oleh sebab itu ia menghadap Mencius, seorang yang bijaksana, dan bertanya, "Guru, apa penyebab seseorang menjadi terhormat dan mulia?"

"Mengapa kamu tanyakan hal itu kepadaku?" Mancius balik bertanya. Tzu Chin bungkam, bukan karena dia tiba-tiba menjadi bisu, tetapi karena dia malu mengemukakan alasan yang sesungguhnya. Untung saja Mencius tidak terus mendesaknya.

Pertanyaan kedua yang diajukan oleh guru yang bijaksana ini, "Menurut engkau sendiri, apa yang menyebabkan seseorang terhormat dan mulia?"

"Karena jumlah perkataan yang diucapkannya?" jawab Tzu Chin dalam nada bertanya.
"Tzu Chin, kenapa engkau tidak belajar dari alam?" sahut Mencius.

"Katak bersuara siang dan malam, namun banyak orang menyumpahinya. Selain itu, jumlah pekataan sang katak yang banyak ternyata tidak menghasilkan perubahan apa-apa"
Tzu Chin manggut-manggut mendengar ajaran sang guru. "Benar juga," pikirnya.
"Tetapi," lanjut Mencius, "ayam jago hanya berkokok sekali saja pada waktu fajar. Apa akibatnya?”

Tzu Chin tahu jawabannya. Namun sebelum ia sempat melontarkan jawaban, Mencius sudah terlanjur mendahului," Segala sesuatu di langit dan di bumi mengalami perubahan, pertanda pagi telah tiba.”

"Jadi?" tanya Tzu Chin. Ia mau tahu kesimpulan ajaran sang guru.

"Lho, belum bisa menyimpulkan?" tanya Mencius heran atas kekurangcerdasan Tzu Chin. Tzu Chin menjadi kikuk dan serba salah. Oleh sebab itu Mencius tidak memperlama siksaan batin Tzu Chin karena ketahuan dungunya.

Ia segera memberi kesimpulan, "Yang penting bukan banyaknya perkataan, tetapi perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya."

Renungan:
Mungkin Anda terlalu banyak berkata-kata. Ingatlah, bahwa Tuhan juga ingin agar Anda dapat diam sejenak bersama-Nya sehingga Dia bisa berkata-kata dalam hidup Anda.

Mungkin Anda merasa Anda orang yang tidak pandai berbicara dan berkata-kata. Sama seperti Musa yang mengaku berat mulut dan berat lidah sehingga tidak pandai bicara, namun membawa perubahan besar dalam kehidupan umat pilihan Tuhan.


Seperti apapun Anda, ingatlah satu hal bahwa Tuhan memanggil kita semua untuk hidup dan berkarya di dalam-Nya. Carilah hikmat Tuhan terhadap perkataan yang akan Anda keluarkan, sehingga perkataan Anda dapat menjadi berkat dan bukannya kebisingan saja bagi orang lain.

Anak Anjing Pincang

Seorang pemilik toko hewan peliharaan memasang sebuah tanda di depan pintu tokonya yang berbunyi "Dijual Anak Anjing." Tanda ini merupakan cara untuk menarik perhatian anak-anak. Segera seorang anak kecil mendekati tanda itu dan bertanya, "Berapa harga anak anjing yang Anda jual itu?" Pemilik toko itu menjawab, "Harganya berkisar antara $ 30 - $ 50." Anak kecil kemudian merogoh sakunya dan mengeluarkan beberapa uang receh. "Aku punya $ 2,37, dapatkah saya melihat mereka?" Pemilik toko tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Dari dalam kandang, keluar seekor anjing pemilik toko itu yang bernama Lady, anjing itu berjalan menyusuri lorong toko diikuti oleh lima ekor anak anjing kecil. Satu ekor anak anjing tertinggal jauh di belakang. Segera anak kecil itu mengambil anak anjing yang tertinggal itu, anak anjing yang pincang kakinya. Lalu dia bertanya, "Apa yang terjadi dengan anjing kecil ini?"

Pemilik toko menjelaskan bahwa ketika anak anjing itu lahir, dokter hewan mengatakan bahwa anak anjing ini memiliki kelainan di pinggulnya dan akan pincang seumur hidupnya. Anak lelaki itu tampak gembira dan berkata, "Bolehkah anak anjing ini saya beli?" Orang itu menjawab, "Tidak, kamu pasti tidak ingin membeli anjing kecil itu. Jika kamu benar-benar menginginkannya, aku akan memberinya kepadamu."

Tetapi anak kecil marah. Sambil menatap langsung ke mata pemilik toko itu, dia berkata "Saya tidak ingin Anda memberinya padaku. Anak anjing ini sama nilainya dengan anjing-anjing yang lain dan saya akan membayarnya dengan harga penuh. Bahkan saya akan memberikan kepada Anda $ 2,37 sekarang dan 50 sen setiap bulan sampai saya lunas membayarnya." Tetapi pemilik toko itu menjawab, "Kamu benar-benar tidak perlu membeli anak anjing ini karena dia tidak pernah akan bisa berlari, melompat dan bermain seperti anak anjing yang lainnya."

Kemudian anak kecil itu mengulurkan tangan dan menggulung celana panjangnya untuk memperlihatkan kaki kirinya yang bengkok parah, lumpuh dan didukung oleh sebuah penjepit logam besar. Dia menatap pria itu dan berkata, "Yah, saya juga tidak bisa berlari dengan baik dan anak anjing kecil itu akan membutuhkan seseorang yang dapat mengerti keadaannya."

Menyadari hal tersebut, pemilik toko itu menangis. Sesaat kemudian dia tersenyum dan berkata, "Nak, aku berharap dan berdoa bahwa setiap anak anjing akan memiliki pemilik seperti Anda."

Seburuk apapun keadaan Anda, Tuhan melihat Anda sangat berharga. Dia bahkan rela mati di kayu salib untuk membayar Anda dengan harga yang lunas.

Monday, June 14, 2010

Kebaikan Itu Bermanfaat

Bagaimana Anda memperlakukan orang lain dapat memberikan pengaruh besar pada tingkat berkat dan perkenanan Tuhan yang sedang Anda alami dalam kehidupan Anda. Apakah Anda adalah orang baik dan penuh pengertian? Apakah Anda menghargai setiap orang yang bertemu dengan Anda dan menganggapnya istimewa? Apabila Anda memperlakukan orang lain dengan buruk maka janganlah berharap berkat Tuhan dalam kehidupan Anda.

Kitab Suci berkata, “Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang.” (I Tesalonika 5:15). Kata usahakanlah pada ayat ini mengandung makna yang dalam, yakni Tuhan ingin kita bersikap proaktif. Kita seharusnya tidak perlu menunggu ajakan orang lain untuk berbuat baik kepada yang membutuhkan. Kita justru adalah para penggerak dan teladan bagi orang lain dalam hal membagikan kasih, bersikap baik, dan bermurah hati.

Saat seorang rekan sekerja melewati Anda dan tidak memberikan kesempatan kepada untuk berkembang di perusahaan tersebut, Tuhan mengharapkan Anda untuk berjalan satu mil lebih jauh dan tetap bersahabat dengannya. Jika Anda sedang menelepon dan seseorang berbicara kasar atau tidak ramah kepada Anda, memang mudah untuk berpikir, Aku akan membalasnya dan menutup pembicaraan. Ia tidak mengenalku dan ia tidak akan pernah melihatku. Namun, tahukah Anda, Tuhan mengharapkan Anda lebih ramah dan penuh perhatian kepada orang tersebut.

Kejahatan tidak pernah bisa dikalahkan dengan kejahatan. Jika Anda salah memperlakukan orang lain yang salah memperlakukan Anda, Anda akan memperburuk masalah. Saat Anda mengungkapkan kemarahan kepada seseorang yang telah marah kepada Anda, itu seperti menambahkan bensin ke dalam api.

Kita harus mengetahui kebenaran ini: kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan. Saat ada seseorang yang telah menyakiti hati Anda, cara satu-satunya untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memperlihatkan kemurahan, mengampuni mereka, dan melakukan hal yang benar.

Hari ini, teruslah mengambil jalan yang enak dilalui dan bersikaplah baik serta ramah. Tuhan akan melihat apa yang sedang Anda lakukan dan Dia akan memastikan tindakan-tindakan dan sikap baik Anda akan mengalahkan kejahatan. Jika Anda mau terus melakukan hal yang benar, Anda akan keluar jauh melampaui tempat di mana Anda bisa ada jika Anda melawan api dengan api.

Bukankah Kitab Suci mengajar kita bahwa Tuhan adalah pembalas kita? Ingatlah selalu, Dia tidak akan membiarkan Anda kalah. Anda mungkin berpikir bahwa Anda mendapatkan kerugian, tetapi jika semua sudah dikatakan dan dilakukan, Tuhan telah memastikan bahwa Anda tidak akan kehilangan apa pun yang benar-benar berharga. Justru, Anda akan mendapatkan upah yang layak karena melakukan apa yang telah diperintahkan-Nya tersebut.

Monday, March 1, 2010

Mulailah Sekarang!

Segala pekerjaan ternyata tidaklah terlalu sulit seperti yang Anda bayangkan ketika Anda telah mulai mengerjakannya. Letakkan satu langkah kaki di depan langkah kaki yang lain. Ambil selembar kertas dari tumpukan, dan mulailah bekerja. Mulailah untuk menggali dan jangan pernah berhenti.

Jangan cari kenyamanan, tetapi buatlan kenyamanan. Rasakan kepuasan dan pencapaian saat apa yang Anda kerjakan telah selesai.

Tidak peduli apa yang Anda kerjakan, berikan perhatian penuh dan berikan yang terbaik. Jangan terpikir untuk memberikannya sempurna. Cukup yang berharga dan berguna. Nikmati dan hargai kerja Anda. Banggalah karena Anda mengerjakannya.

Pekerjaan yang Anda kerjakan, apapun pekerjaan itu, adalah sebuah kesempatan. Kesempatan bagi Anda untuk membuktikan orang seperti apakah Anda. Kesempatan untuk menciptakan sebuah perbedaan. Kesempatan untuk menghargai diri Anda, dan orang di sekitar Anda.

Tuesday, February 2, 2010

Biarkan Mimpi Anda Tetap Hidup

Ada seorang yang pernah berkata kepada saya, bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini awalnya dari mimpi. Dan mimpinya tersebut telah mengantar teman saya menuju Paris. Entah dia mengambil perkataan dari orang lain atau tidak, tetapi kata-kata ini sungguh-sungguh membuat saya berpikir, "apakah mimpi memang mempunyai kekuatan sehebat itu?"

Awalnya, saya kurang percaya dengan mimpi karena bagi saya yang memiliki prinsip ‘hidup itu seperti air mengalir', mimpi adalah sebuah lelucon yang Tuhan berikan agar menyenangkan manusia. Saya yakin bahwa tanpa mimpi manusia dapat sukses dan bahagia. Saya mulai memiliki mimpi seperti apa ke depan saya nanti. Saya mendoakan mimpi-mimpi saya itu dan satu persatu mimpi tersebut mulai menjadi nyata. Dan sejujurnya saya pun kaget melihat itu terjadi.

Saya percaya itulah luar biasanya Allah. Dia memberikan harapan kepada manusia dari sebuah mimpi. Walaupun tidak semua mimpi itu terwujud, tetapi Dia memberikan sebuah gambaran bahwa hari esok itu luar biasa bagi kehidupan kita.

Mungkin di antara Anda ada yang saat ini memiliki kenangan buruk dengan yang namanya ‘mimpi' karena melihat bahwa tidak ada satu pun dari mimpi-mimpi Anda itu yang digenapi, namun janganlah menguburnya. Biarkan mimpi-mimpi itu terus ada dan hidup dalam kehidupan Anda dan taruhkan itu ke dalam tangan Tuhan. Percayalah, akan segera tiba waktunya mimpi Anda menjadi nyata dalam kehidupan Anda jika Anda tetap setia dan tekun berusaha mewujudkannya.

Kata Bijak hari ini:
Memiliki impian bukanlah kesalahan, tetapi sebuah anugerah dari Tuhan kepada setiap manusia.

Monday, February 1, 2010

Jangan Pernah Menyerah

Suatu hari saya sedang merenung dan berjalan di tengah taman. Saya memutuskan untuk menyerah … Saya menyerah pada pekerjaan saya, menyerah pada hubungan-hubungan saya,… Saya ingin menyerah pada hidup saya. Saya protes pada Tuhan. Protes terakhir yang akan saya lakukan.

“Tuhan”, ujar saya. “Tolong beri saya satu alasan untuk tidak menyerah”
JawabNya membuat saya terkejut … “Lihat sekelilingmu, apakah kamu melihat rumput-rumput dan bambu itu”

“Ya”, saya menjawab.

“Ketika saya menanam benih rumput dan benih bambu, saya memelihara mereka. Saya menyinarinya, dan menyiraminya. Rumput-rumput itu tumbuh dengan cepat. Membuat tanah ini menjadi hijau, dan kelihatan sangat indah. Namun bibit bambu itu belum tumbuh. Tetapi saya tidak menyerah dan berhenti menunggunya.
Pada tahun kedua, rumput-rumput itu semakin banyak dan semakin tinggi. Dan lagi-lagi belum ada tanda-tanda dari bibit bambu. Tetapi saya tetap tidak menyerah. Saya tetap menyinari dan menyiraminya” , kataNya.
“Setelah tiga tahun, belum juga bambu itu betunas. Saya tetap memeliharanya.”
“Tahun keempat, sekali lagi tetap belum kelihatan tanda-tanda kehidupan dari bibit bambu. Saya tetap sabar dan tidak menyerah.”, kataNya lagi.

“Kemudian, pada tahun kelima, sebuah tunas kecil muncul dari dalam tanah. Dibandingkan dengan rumput-rumput itu, itu hanya masalah kecil dan sepele…
Tetapi hanya 6 bulan kemudian bambu tumbuh ke atas mencapai 20 meter.
Ia telah menghabiskan lima tahun untuk menumbuhkan dan menyebarkan akarnya. Menjadikannya akar yang kuat dan memberikannya apa yang diperlukan untuk bertahan hidup.”

“Saya tidak akan memberikan ujian kepada ciptaan saya kalau mereka tidak bisa melaluinya.” Dia berkata kepada saya. “Tahukah kamu, kalau selama ini kamu telah berjuang dalam kehidupan, kamu sedang menumbuhkembangkan akar-akar kehidupan dalam dirimu”

“Saya tidak akan menyerah pada bambu. Aku tidak akan menyerah pada kehidupanmu. Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain.”
Dia berkata,”Bambu memiliki tujuan yang berbeda dibandingkan dengan rumput. Namun keduanya mejadikan hutan ini indah.”

“Waktumu akan datang”, Tuhan berkata kepada saya. “kamu akan menjalani kehidupan yang begitu indah dan mulia”

“Seindah dan semulia apakah kelak kehidupan saya”, saya bertanya.

“Setinggi apakah bambu akan bertumbuh?”, Dia bertanya kembali.

“Setinggi mungkin yang dapat ia capai”, saya menjawab.

“Ya.” Ia berkata, “Berikan kemuliaan pada Saya dengan membuat hidupmu seindah yang dapat kamu ciptakan. Jalani kehidupan setinggi mungkin, sesuai dengan kemampuan kamu.”

Saya meninggalkan hutan dan pulang ke rumah dengan membawa cerita ini dan membaginya dengan Anda para pembaca.

Saya hanya berharap cerita ini dapat membantu Anda melihat Tuhan yang tidak akan pernah menyerah pada hidup Anda dan saya.

Kata Bijak Hari ini:
You do the best and God will do the rest.

Thursday, January 28, 2010

Minta Dalam Iman, Harapkan Jawaban!!

Semua orang ingin apa yang menjadi kerinduan hati mereka dapat digenapi oleh Tuhan.

Inilah lima tahapan langkah untuk masuk dalam kehidupan doa yang berkuasa untuk mendatangkan jawaban

1. Bertahan : Jangan kehilangan harap. Terus memuji Tuhan untuk kebaikanNya (Yakobus 1:1-4)

Yakobus mendorong kita untuk "memandang itu semua dengan sukacita" ketika kita memasuki pencobaan yang menguji iman kita. Itu kedengarannya sulit. Namun kala kita bertahan atas semua pencobaan itu, memberi tekanan pada iman kita dan percaya bahwa Tuhan mempunyai kerinduan terbaik yang ada dalam hati kita, dalam diri kita akan muncul pengalaman ini : "sempurna dan utuh, tidak kekurangan suatu apapun". Seringkali Tuhan mengijinkan kita berjalan melalui tantangan kesulitan karena pengalaman itu membentuk kita untuk menerima jawaban yang Dia telah janjikan. Meski di tengah rasa sakit, jika kita terus bertekad dalam doa, berdiri diatas janjiNya dan percaya pada janji-janjiNya - kita akan melihat kebaikan Tuhan yang membawa kita ke tempat yang lebih baik.

Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan. Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. (Yakobus 1:1-4)

2. Berhenti kuatir : Mintalah hikmat Tuhan berkaitan dengan situasi anda (Yakobus 1:5)

Tuhan memberikan hikmat pada setiap orang yang meminta padaNya. Dia meminta itu dengan murah hati. Dia tidak keberatan kala kita meminta padaNya. Pada kenyataannya, Dia suka ketika kita datang padaNya dengan segala kebutuhan kita. Namun yang harus dipegang adalah, kita harus meminta hikmat untuk mendapat apa yng kita minta. Terlalu banyak dari kita punya alasan atas masalah kita dan kembali dengan solusi dari kita sendiri dan datang pada Tuhan hanya sebagai alternatif terakhir. Tuhan mengatakan dalam Yeremia 33:3 : "Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui. Jika kita datang pada Tuhan segera setelah kita memasuki kesulitan, Dia berjanji akan memberikan pada kita pespektif Illahi atas situasi kita. Dia dapat menunjukkan pada kita jalan menanggapi pencobaan yang mungkin tidak pernah terjadi dalam kehidupan kita.

Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, -- yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit --, maka hal itu akan diberikan kepadanya. (Yakobus 1:5)

3. Berurusan tanpa sangsi : datang pada Tuhan dalam iman - dan harapkan suatu jawaban (Yakobus 1:6-8)

Ketika anda meminta pertolongan Tuhan, ingat bahwa Dia dapat dipercaya. Ketika Yesus mengundang Petrus untuk berjalan bersamanya diatas air, Petrus dapat melakukannya - selama dia terus menatap pada Yesus, dan ketika dia berfokus pada sekeliling - melihat gelombang sekeliling dia dan air yang bergelora, dia menjadi goyah. Ketika anda meminta pertolongan pada Tuhan, fokuslah pada FirmanNya dan apa yang Dia katakan pada hati anda untuk anda percayai daripada membiarkan keyakinan anda dikuasai oleh keadaan.

Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya. (Yakobus 1:6-8)

4. Ingatlah : Tuhan tidak dibatasi oleh keadaan (Yakobus 1:9-11)
Dengan standar dunia, melalui kekayaan seseorang akan memiliki paling banyak kesempatan karena mereka punya sumber daya untuk membuat mimpinya menjadi kenyataan. Mereka dapat memberikan yang terbaik yang dunia ini tawarkan dan dapat mengumpulkan kuasa dan pengaruh melalui kekayaan mereka. Namun kontras sekali, Tuhan tidak terkesan dengan kekayaan manusia, namun lebih pada kesediaan kita untuk percaya padaNya dan melalui ketaatan dalam apa yang Tuhan sudah katakan agar kita lakukan. Jika kita kaya dalam iman, tidak ada batasan untuk apa yang Tuhan dapat genapi melalui kehidupan kita.

Baiklah saudara yang berada dalam keadaan yang rendah bermegah karena kedudukannya yang tinggi, dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput. Karena matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya; di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap. (Yakobus 1:9-11)

5. Ketekunan : Terus arahkan mata pada Tuhan, dan berterimakasih atas kemenangan dariNya (Yakobus 1:12)

Melalui ketekunan dalam doa dalam setiap situasi pencobaan, memuji Tuhan dan percaya pada kebaikanNya, kita akan membangun karakter yang kita perlukan untuk menerima semua yang yang Tuhan sudah sediakan bagi kita tanpa merasa terbebani. Dan setiap situasi kita akan muncul dalam kemenangan adalah gambaran kecil dari kemenangan yang menanti semua orang percaya suatu hari kelak ketika kita menerima mahkota kehidupan yang Tuhan sudah janjikan bagi siapa saja yang mengasihi Dia.

Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. (Yakobus 1:12)

Friday, January 22, 2010

Awali Hari Anda Dengan Cerah

Hari yang cerah bukan ditandai dengan matahari yang bersinar terang atau udara yang sejuk, melainkan dari hati dan pikiran yang segar. Kecerahan suatu hari dimulai dari diri anda sendiri. Kita tahu bahwa sesuatu yang dimulai dengan baik merupakan separuh dari pencapaian tujuan.

Karena itu, memulai aktivitas hari ini dengan kecerahan suasana adalah
modal besar untuk menyelesaikan hari dengan baik pula. Bagaimana memulai hari dengan cerah sangat dipengaruhi oleh pola hidup kita.

Berikut beberapa tips ringan agar kita bisa memulai hari dengan cerah:

1. Mulailah dari malam hari.
Kita tak bisa berharap bangun dengan segar jika di malam harinya tak
cukup tidur nyenyak. Hari esok yang cerah dimulai dari malam ini. Bila
anda mas! ih mempunyai masalah, yakinlah masih ada waktu esok untuk
menyelesaikannya lebih baik lagi. Malam ini, beristirahatlah sebaik-baiknya.

2. Bangun pagi lebih pagi.
Bangunlah lebih pagi daripada terbitnya matahari. Jumpai keheningan dan
kesunyian. Pagi buta adalah saat yang tepat untuk menemukan sisi damai
dalam diri anda.

3. Damaikan pikiran dan tentramkan jiwa
Jangan terburu melakukan aktivitas. Resapi saja suasana pagi yang damai
ini. Berdoa,sampaikan syukur atas hidup yang masih diberikan pada kita
dan bersaat teduh.

4. Segarkan tubuh.
Minum air. Hirup aroma teh atau kopi yang menyegarkan. Berjalan-jalanlah keluar. Pompa udara banyak-banyak ke dalam paru-paru. Lakukan olahraga ringan, Mandi dengan air segar. Bersihkan tubuh baik-baik. Tetaplah mengingat janji anda tadi pagi untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi semesta hari ini.

5. Dapatkan sarapan secukupnya.
Isi perut anda secukupnya. Sarapan yang baik adalah modal untuk kebugaran tubuh anda sepanjang hari. Jangan asal kenyang, namun cukupkan kebutuhan energi dan gizi.

6. Sapalah orang-orang yang anda jumpai.
Terbarkan senyum. Tak peduli apakah matahari bersinar cerah atau mendung menggayut, sapalah orang-orang yang anda jumpai. Tanyakan kabar mereka, maka jangan terkejut jika mereka pun akan membalas senyum anda.

7. Jangan mengeluh
Apa pun yang terjadi, entah itu hari hujan, jalanan macet, kereta datang terlambat, kendaraan mogok, atau apa pun yang terjadi, terimalah semua itu apa adanya. In everything, give thanks.

Selamat bekerja serta selamat bercerah hari.

Thursday, January 21, 2010

5 Bola Kehidupan

Bayangkan hidup sebagai suatu permainan ketangkasan di mana kita harus memainkan keseimbangan 5 buah bola yang dilempar ke udara.

Bola-bola tersebut bernama: Pekerjaan, Keluarga, Kesehatan, Teman dan Spirit dan kita harus menjaga agar ke-5 bola ini seimbang di udara.

Kita akan segera mengerti bahwa ternyata "PEKERJAAN" hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya maka ia akan dapat memantul kembali.

Tetapi empat bola lainnya yaitu Keluarga, Kesehatan, Teman dan Spirit terbuat dari gelas. Dan jika kita menjatuhkan salah satunya maka ia akan dapat terluka, tertandai, tergores, rusak atau bahkan hancur berkeping-keping.

Dan ingatlah mereka tidak akan pernah kembali seperti aslinya. Kita harus memahaminya benar dan berusaha keras untuk menyeimbangkannya.

Bagaimana caranya?

1. Jangan rusak nilai kita dengan membandingkannya dengan nilai orang lain. Perbedaan yang ada diciptakan untuk membuat masing-masing diri kita special.

2. Jangan menganggap remeh sesuatu yang dekat di hati kita, melekatlah padanya seakan-akan ia adalah bagian yang membuat kita hidup, dimana tanpanya, hidup
menjadi kurang berarti

3. Jangan biarkan hidup kita terpuruk di 'masa lampau' atau dalam mimpi masa depan. Satu hari hidup pada suatu waktu berarti hidup untuk seluruh waktu hidupmu.

4. Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Tidak ada yang benar-benar kalah sampai kita berhenti berusaha.

5. Janganlah takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang rapuh untuk mengikat kita satu sama lain.

6. Jangan takut menghadapi resiko. Anggaplah resiko sebagai kesempatan kita untuk belajar bagaimana menjadi berani.

7. Jangan berusaha untuk mengunci cinta dalam hidupmu dengan berkata "tidak mungkin saya temukan". Cara tercepat untuk mendapatkan cinta adalah dengan memberinya, cara tercepat untuk kehilangan cinta adalah dengan menggenggamnya sekencang mungkin, dan cara terbaik untuk menjaga agar cinta tetap tumbuh adalah dengan memberinya 'sayap'.

8. Jangan lupa bahwa kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalah kebutuhan untuk merasa dihargai.

9. Jangan takut untuk belajar sesuatu. Ilmu pengetahuan adalah harta karun yang selalu dapat kita bawa kemanapun tanpa membebani.

Dan akhirnya: MASA LALU adalah SEJARAH, MASA DEPAN merupakan MISTERI dan SAAT INI adalah ANUGERAH Itulah kenapa dalam bahasa Inggris SAAT INI disebut "The Present".

Tuesday, January 19, 2010

Di Manakah Anda Berada?

Percakapan seekor unta muda dengan induknya.

“Ibu, boleh aku bertanya sesuatu”, sang anak berkata.

“Ya, anakku apakah ada yang mengganggu pikiranmu?”, sang induk menjawab.

“Mengapa kita punya punuk, sementara gajah, rusa tidak?”, sang anak memandang induknya.

“Kita adalah binatang padang gurun, dan punuk ini digunakan untuk menyimpan air. Kita dikenal sebagai hewan yang dapat bertahan tanpa air”, induknya menjelaskan dengan sabar.

“Lalu mengapa kaki kita panjang dan bulat?”, anaknya bertanya lagi.

“Anakku, sudah jelas itu kita gunakan untuk dapat berjalan di padang pasir lebih baik dan lebih cepat dari pada yang lainnya”, induknya berusaha sabar terhadap anaknya.

“OK. Terus mengapa kita punya alis mata yang panjang?”, tanya anaknya lagi.

“Alis ini”, sambil menjilat alis mata anaknya, “kau gunakan untuk melindungi mata dari butiran pasir yang beterbangan di padang gurun”, sang induk mulai kewalahan dengan pertanyaan anaknya. Lalu menjelaskannya sekali lagi.

“Jadi, punuk ini digunakan untuk menyimpan air ketika kita di padang pasir, kaki ini untuk berjalan di atas pasir, dan alis mata ini untuk melindungi mata kita dari butiran pasir….”

“Satu pertanyaan lagi, ibu”, anaknya menyela kata-kata indukknya.

“Ya, anakku!”

“Lalu mengapa kita berada di kebun binatang ini? Apa yang kita lakukan disini? Untuk apa semua yang kita miliki ini, kalau kita tidak berada di padang gurun?”, anaknya menunggu jawaban dari induknya.

Moral Cerita:
Apa yang Anda miliki tidak akan banyak manfaatnya kalau memang Anda tidak membutuhkannya. Keinginan dan kebutuhan seringkali jauh berbeda. Dahulukan kebutuhan Anda. Seringkali kita melewatkan hal-hal yang kita butuhkan, karena kita mengejar hal-hal yang kita inginkan. Segala keahlian, kemampuan, materi, pengalaman yang Anda miliki akan berguna saat Anda memang membutuhkannya di tempat Anda berada sekarang. Apakah yang Anda miliki sekarang sudah tepat dengan tempat Anda berada sekarang?

Kata Bijak Hari ini:
Kita akan menjadi seperti apa yang kita pikirkan.

Tuesday, January 12, 2010

Mengapa Kehidupan Tidak Pernah Mudah dan Sederhana?

Ketika segala sesuatunya menjadi lebih sederhana dan mudah, kehidupan terasa hambar. Tiada tantangan. Maka kita akan membuatnya jadi lebih kompleks dan sulit. Kita akan mencari tantangan baru. Kita mencari masalah baru. Dan saat segala sesuatunya menjadi lebih sulit, kita ingin menjadi mudah. Kita ingin menyederhanakannya. Sudah menjadi sifat manusia seperti itu. Ada keinginan untuk selalu mencoba sesuatu yang lain dari yang sudah diketahuinya. Sehingga kehidupan kita tidak akan pernah sederhana.

Ketika seseorang ingin kaya, tetapi jalannya terlalu lama dan berliku, penuh dengan tantangan berat, mungkin dia mengambil jalan pintas. Lalu, ada kesempatan bagus, dia korupsi. Berusaha menyederhanakan dan mempermudah jalan kehidupannya. Melewatkan pelajarannya. Sebaliknya ketika anda sudah mencapai satu bisnis yang cukup sukses dan besar, yang telah membuat anda kaya, anda mungkin akan mencari tantangan baru. Merambah ke bidang lain. Mendirikan perusahaan yang lebih besar lagi. Bukan hanya alam yang menjadikan hidup kita rumit dan sulit, tetapi juga diri kita sendiri.

Ketakutan dalam diri juga akan semakin bikin hidup lebih rumit. Ini adalah pelajaran yang paling kita takutkan. Menghadapi ketakutan kita. Apakah anda dengan gagah berani menghadapi rasa takut anda? Mudah-mudahan ya…. Ketakutan ada agar kita bisa belajar. Kalau rasa takut tidak ada, kita akan celaka – kita akan turun dari lantai 10 ke lantai 1 langsung meloncat begitu saja. Tetapi ketakutan harus tetap dihadapi. Itulah satu-satunya cara mengalahkan rasa takut kita. Dimana ketakutan anda berada, disitulah pelajaran paling berharga sedang menunggu anda. Disanalah sumber yang anda cari. Disanalah anda didorong untuk bertumbuh.

Keinginan untuk memperpendek proses belajar juga akan semakin membuat hidup ini tidak lagi sederhana. Kita ingin naik dari lantai 1 ke lantai 10 tanpa melalui lantai 2. Mungkinkah? Proses belajarnya tidak akan bisa kita persingkat. Tetapi waktu yang kita butuhkan untuk belajar, bisa kita percepat. Proses belajar kita tetap selangkah demi selangkah. Hidup ini ibarat sederet anak tangga. Pijakan demi pijakan. Pelajaran demi pelajaran. Kita harus memastikan bahwa pijakan kita telah mantap pada anak tangga yang satu, baru melangkah ke pijakan berikutnya. Anda bisa melewati 20 anak tangga dalam 20 detik atau 1 jam. Terserah anda. Anda bisa mempercepat waktu belajar anda dalam satu fase kehidupan atau memperlambatnya. Tetapi tidak bisa melompatinya. Anda tidak bisa menjalani hidup hari senin, lalu begitu anda bangun, ternyata anda sudah berada pada hari jumat. Atau anda ingin melompati masa-masa umur 30-an. Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, day by day, and ………….. kita tidak menyadari bahwa kita telah berumur 50 tahun. Coba anda bayangkan seharusnya berapa banyak materi pelajaran yang telah kita lahap selama kita hidup……

Kata Bijak Hari ini:
Waktu berubah dan kita ikut diubah di dalamnya.

Monday, January 11, 2010

Kesabaran Berbuah Keindahan

Kesabaran ada batasnya, tapi kesabaran akan memberi kita yang terbaik dalam kehidupan….

Aku minta dari Tuhan setangkai bunga segar,
Tapi diberiNya kaktus berduri dan jelek….













Aku minta kupu-kupu,
diberiNya ulat jelek dan berbulu…..












Aku kecewa dan marah pada Tuhan… dan tidak peduli lagi dengan Tuhan dan permintaanku…

Tapi saat aku sudah tidak peduli lagi… tiba-tiba…
kaktus itu berbunga indah sekali….















dan ulat itu menjadi kupu-kupu yang begitu indah dan cantik..











Itulah janji Tuhan, selalu indah pada waktunya...

Itulah buah kesabaran kita...
bersyukurlah selalu untuk semua hal yang kita terima dalam hidup ini!

Wednesday, January 6, 2010

Rahasia Memotivasi Diri Sendiri dan Orang Lain

Anda pernah dengar cerita perbedaan wortel dan tongkat?

Kalau belum, ijinkan saya bercerita singkat saja. Bayangkan anda baru saja memenangkan perlombaan lari. Saat di atas podium, sebagai hadiahnya anda diminta memilih antara wortel dan tongkat, kira-kira mana yang anda pilih?

Sebelum anda klik “baca selanjutnya”, tetapkan dulu pilihan anda.

Menurut cerita tersebut, bagi anda yang memilih wortel, menggambarkan kalau motivasi anda muncul karena didorong mendapatkan kesenangan. Kesenangan bisa berarti anda mendapat uang, reward, bonus, komisi, atau yang intinya mendatangkan kenyamanan.

Sedang bagi anda yang memilih tongkat menunjukkan kalau motivasi dalam diri anda cenderung muncul karena didorong oleh ketakutan. Artinya, anda akan jadi lebih bersemangat kalau anda sedang misalnya dibayang-bayangi ketakutan seperti takut jatuh miskin, takut digigit anjing sehingga anda bisa melompati pagar yang tinggi, dan berbagai ketakutan lainnya. Intinya anda lebih termotivasi untuk menghindari hal yang tak anda inginkan menimpa diri anda.

Apapun kemudian jenis sumber pendorong motivasi dalam diri anda, anda harus mengenalinya. Ini penting sebab dengan mengenali apa yang menjadi penyulut motivasi anda, anda tahu bagaimana cara membangkitkan motivasi dalam diri anda.

Contoh misalkan anda lebih termotivasi mendapatkan kesenangan, maka anda bisa pasang gambar rumah mewah impian anda di tembok dekat tempat tidur misalnya. Sedangkan bagi anda yang lebih termotivasi karena ketakutan, mungkin anda bisa pasang gambar rumah reyot yang tak ingin anda tempati. Setiap kali anda melihat gambar tersebut, percayalah anda akan bersemangat melakukan apa yang harusnya anda lakukan. Rasa malas akan sirna dari diri anda.

Lantas bagaimana jika ingin memotivasi orang lain?

Prinsipnya sebetulnya sama. Pertama, kenali sumber motivasi orang tersebut. Dan kemudian berikan motivasi sesuai jenis motivasi yang membangkitkan semangatnya. Andaikan teman yang ingin anda beri motivasi merupakan tipe orang yang mengejar kesenangan, maka motivasilah misalnya dengan kisah-kisah sukses.

Begitu pula sebaliknya jika rekan anda merupakan tipe orang yang lebih termotivasi oleh ketakutan, anda bisa sampaikan motivasi yang sesuai. Dengan begitu niscaya mereka akan lebih termotivasi dengan apa yang anda sampaikan. Hasilnya pun akan membuat mereka menjadi lebih bersemangat.

Namun yang jelas, apapun pendekatan motivasi yang anda lakukan, tak ada yang benar maupun salah. Cara tersebut hanya agar kita mampu berkomunikasi secara lebih baik dengan diri maupun orang-orang di sekeliling kita.

Bagaimana? Sudah tahu kan bagaimana cara memotivasi diri dan orang lain?

Sukses selalu untuk Anda!

(sumber: blog joko susilo)

Monday, January 4, 2010

BENIH

Suatu ketika, ada sebuah pohon yang rindang. Dibawahnya, tampak dua orang yang sedang beristirahat. Rupanya, ada seorang pedagang bersama anaknya yang berteduh disana. Tampaknya mereka kelelahan sehabis berdagang di kota. Dengan menggelar sehelai tikar, duduklah mereka di bawah pohon yang besar itu.

Angin semilir membuat sang pedagang mengantuk. Namun, tidak demikian dengan anaknya yang masih belia. "Ayah, aku ingin bertanya..." terdengar suara yang mengusik ambang sadar si pedagang. "Kapan aku besar, Ayah? Kapan aku bisa kuat seperti Ayah, dan bisa membawa dagangan kita ke kota?"

"Sepertinya," lanjut sang bocah, "aku tak akan bisa besar. Tubuhku ramping seperti Ibu, berbeda dengan Ayah yang tegap dan berbadan besar. Kupikir, aku tak akan sanggup memikul dagangan kita jika aku tetap seperti ini." Jari tangannya tampak mengores-gores sesuatu di atas tanah. Lalu, ia kembali melanjutkan, "bilakah aku bisa punya tubuh besar sepertimu, Ayah?

Sang Ayah yang awalnya mengantuk, kini tampak siaga. Diambilnya sebuah benih, di atas tanah yang sebelumnya di kais-kais oleh anaknya. Diangkatnya benih itu dengan ujung jari telunjuk. Benda itu terlihat seperti kacang yang kecil, dengan ukuran yang tak sebanding dengan tangan pedagang yang besar-besar. Kemudian, ia pun mulai berbicara.

"Nak, jangan pernah malu dengan tubuhmu yang kecil. Pandanglah pohon besar tempat kita berteduh ini. Tahukah kamu, batangnya yang kokoh ini, dulu berasal dari benih yang sekecil ini. Dahan, ranting dan daunnya, juga berasal dari benih yang Ayah pegang ini. Akar-akarnya yang tampak menonjol, juga dari benih ini. Dan kalau kamu menggali tanah ini, ketahuilah, sulur-sulur akarnya yang menerobos tanah, juga berasal dari tempat yang sama."

Diperhatikannya wajah sang anak yang tampak tertegun. "Ketahuilah Nak, benih ini menyimpan segalanya. Benih ini menyimpan batang yang kokoh, dahan yang rindang, daun yang lebar, juga akar-akar yang kuat. Dan untuk menjadi sebesar pohon ini, ia hanya membutuhkan angin, air, dan cahaya matahari yang cukup. Namun jangan lupakan waktu yang membuatnya terus bertumbuh. Pada mereka semualah benih ini berterima kasih, karena telah melatihnya menjadi mahluk yang sabar.

"Suatu saat nanti, kamu akan besar Nak. Jangan pernah takut untuk berharap menjadi besar, karena bisa jadi, itu hanya butuh ketekunan dan kesabaran."

Terlihat senyuman di wajah mereka. Lalu keduanya merebahkan diri, meluruskan pandangan ke langit lepas, membayangkan berjuta harapan dan impian dalam benak. Tak lama berselang, keduanya pun terlelap dalam tidur, melepaskan lelah mereka setelah seharian bekerja.

Moral Cerita:
Pedagang itu benar. Jangan pernah merasa malu dengan segala keterbatasan. Jangan merasa sedih dengan ketidaksempurnaan. Karena Tuhan menciptakan kita penuh dengan keistimewaan dan Dia menyiapkan kita menjadi mahluk dengan berbagai kelebihan.

Mungkin suatu ketika, kita pernah merasa kecil, tak mampu, tak berdaya dengan segala persoalan hidup. Kita mungkin sering bertanya-tanya, kapan kita menjadi besar, dan mampu menggapai semua impian, harapan dan keinginan yang ada dalam dada. Kita juga bisa jadi sering membayangkan, bilakah saatnya berhasil? Kapankah saat itu akan datang?

Teman, kita adalah layaknya benih kecil itu. Benih yang menyimpan semua kekuatan dari batang yang kokoh, dahan yang kuat, serta daun-daun yang lebar. Dalam benih itu pula akar-akar yang keras dan menghujam itu berasal. Namun, akankah Tuhan membiarkan benih itu tumbuh besar, tanpa alpa dengan bantuan tiupan angin, derasnya air hujan, dan teriknya sinar matahari?

Begitupun kita, akankah Tuhan membiarkan kita besar, berhasil, dan sukses, tanpa pernah merasakan ujian dan cobaan?

Akankah Tuhan lupa mengingatkan kita dengan hembusan angin "masalah", derasnya air "ujian" serta teriknya matahari "persoalan"?

Tidak Teman!

Karena Tuhan Maha Tahu, bahwa setiap hamba-Nya akan menemukan jalan keberhasilan, maka Tuhan akan tak pernah lupa dengan itu semua.


Kata Bijak Hari ini:
Jangan pernah berkecil hati. Semua keberhasilan dan kesuksesan itu telah ada dalam dirimu.