tea break

memberikan pencerahan dan motivasi lewat cerita

Friday, June 19, 2009

Kumis Nasrudin

Tersebutlah seorang pria bernama Nasrudin. Ia bersahabat karib dengan raja. Suatu hari Nasrudin terburu-buru datang ke istana untuk menjumpai sahabatnya dan sesampainya disana ia melapor,

“Celaka Baginda…celaka…celaka….!”

Dan raja menanyakan apa yang membuat Nasrudin celaka. Nasrudin menceritakan bahwa dunia sudah mau kiamat karena pagi hari tersebut , ketika Nasrudin di dalam dan di luar rumah dia merasakan bau membusuk.

Raja menenangkan Nasrudin dan berkata,
“Sekarang, pergilah ke kamar mandi dan bersihkan dirimu. Dan yang terpenting, bilas kumismu yang lebat."

Akhirnya Nasrudin melaksanakan perintah tersebut, dan benar adanya, semuanya menjadi normal lagi. Bahkan, yang tercium sekarang cuma semerbak wangi.

Nasrudin mengingat kembali apa yang membuat bau dari kumisnya, ternyata semalam sebelum tertidur, anak-nya yang bungsu dengan tangannnya yang sedang kotor memoles-moleskan ke kumis sang ayah. Itulah biang bau yang membuatnya panik.

Demikianlah Nasrudin kembali kerumahnya dan yakin bahwa dunia tidak sebusuk yang dia bayangkan.

Moral Cerita:
Kita sering melihat dunia ini kotor dan jorok, mencium negeri ini busuk dan tengik atau bangsa ini kumuh dan kacau. Mungkin itu benar, tapi mungkin juga tidak. Bisa jadi perasaan,penglihatan, dan penciuman semacam itu Cuma disebabkan ‘kumis’ kita yang cemar. Bersihkan diri, hati, dan pikiran kita dari prasangka-prasangka negatif, konsep yang belum tentu benar, teori yang belum tentu terbukti, atau kabar-kabar kabur sebelum kita menilai dan menghakimi sesama, orang lain, dan dunia ini. Berkolaborasi erat dengan kebaikan sehingga kita mampu menikmati, bahkan turut memproduksi berbagai kebajikan.


Kata Bijak Hari Ini:
Lebih mudah melihat kuman di seberang lautan dari pada seekor gajah di depan pelupuk mata Anda (Injil)

KISAH BESI DAN AIR

Tersebutlah dua benda yang bersahabat karib yaitu besi dan air. Besi seringkali berbangga akan dirinya sendiri dan dengan sombong selalu berkata kepada sahabtnya :

"Pandanglah diriku ini betapa kuat dan kerasnya diriku. Aku tidak seperti kamu yang lemah dan lunak."

Air hanya diam saja mendengar tingkah sahabatnya.

Suatu hari besi menantang air berlomba untuk menembus suatu gua dan mengatasi segala rintangan yang ada di sana . Aturannya : "Barang siapa dapat melewati gua itu dengan selamat tanpa terluka maka ia dinyatakan sebagai pemenang"

Besi dan air pun mulai berlomba. Rintangan pertama mereka ialah mereka harus melalui penjaga gua itu yaitu batu-batu karang yang keras dan tajam. Besi mulai menunjukkan kekuatannya, Ia menabrakkan dirinya ke batu karang tersebut. Tetapi karena kekerasannya batu-batuan itu mulai runtuh berbalik menyerangnya. Besi mengalami banyak luka di sana sini karena melawan batu-batu karang itu.

Air melakukan tugasnya dengan cara menetes sedikit demi sedikit untuk melawan bebatuan itu. Dengan lembut air mengikis bebatuan sehingga batu karang lainnya tidak terganggu dan tidak menyadarinya. Air membuat lubang seperlunya saja untuk lewat tetapi tidak merusak lainnya.

Score air dan besi 1 : 0 untuk rintangan pertama ini.

Rintangan kedua mereka ialah mereka harus melalui berbagai celah sempit untuk tiba di dasar gua. Besi merasakan kekuatannya dan mengubah dirinya menjadi mata bor yang kuat untuk mulai berputar menembus celah-celah itu. Tetapi celah-celah itu ternyata cukup sulit untuk ditembus. Besi berputar semakin keras menghancurkan celah itu tetapi semakin banyak celah yang hancur semakin besi mengalami luka yang cukup besar.

Selanjutnya giliran air yang dengan santainya merubah dirinya mengikuti bentuk celah-celah itu dan mengalir santai dengan leluasa tanpa terluka untuk tiba dengan cepat di dasar gua.

Score air dan besi 2 : 0

Rintangan ketiga ialah mereka harus dapat melewati suatu lembah dan tiba kembali di luar gua tersebut. Besi kesulitan mengatasi rintangan ini karena ia tidak tahu harus berbuat apa lagi.

Akhirnya ia berkata kepada air : "Score kita saat ini adalah 2 : 0. Aku baru akan mengakui kehebatanmu jika engkau dapat melalui rintangan terakhir ini !"
Airpun segera menggenang di lembah dasar gua itu. Walau pun sesungguhnya air menemui kesulitan untuk mengatasi rintangan ketiga ini, tetapi kemudian ia membiarkan sinar matahari membantunya untuk menguap. Ia terbang dengan ringan menjadi awan, kemudian ia meminta bantuan angin untuk meniupnya ke sebarang dan mengembunkannya. Maka air turun sebagai hujan dan berhasil keluar dari gua itu.

Air menang telak atas besi dengan score 3 : 0!

Moral Cerita:
Apa pun perubahan dan transformasi yang terjadi dalam hidup dan pekerjaan Anda buatlah hidupmu seperti air. Ia dapat memperoleh sesuatu dengan kelembutannya tanpa merusak dan mengacaukan. Sedikit demi sedikit ia bergerak tetapi mampu menembus batu karang yang keras.

Ingat hati seseorang hanya dapat dibuka dengan kelembutan dan kasih bukan dengan paksaan dan kekerasan. Kekerasan hanya menimbulkan dendam dan paksaan hanya menimbulkan keinginan untuk membela diri.

Air selalu merubah bentuknya sesuai dengan lingkungannya. Air fleksibel dan tidak kaku karena itu ia dapat diterima oleh lingkungannya dan tidak ada yang bertentangan dengannya. Air tidak pernah putus asa dan tetap mengalir meskipun melalui celah terkecil sekalipun. Bahkan di saat mengalami suatu kemustahilan untuk mengatasi masalahnya, padanya masih dikaruniakan kemampuan untuk merubah diri menjadi uap.


Kata Bijak Hari ini:
Batu karang yang keras dapat hancur bukan dengan kekerasan tetapi dengan tetes air yang berulang-ulang (Peribahasa Latin)