Tersebutlah seorang pria bernama Nasrudin. Ia bersahabat karib dengan raja. Suatu hari Nasrudin terburu-buru datang ke istana untuk menjumpai sahabatnya dan sesampainya disana ia melapor,
“Celaka Baginda…celaka…celaka….!”
Dan raja menanyakan apa yang membuat Nasrudin celaka. Nasrudin menceritakan bahwa dunia sudah mau kiamat karena pagi hari tersebut , ketika Nasrudin di dalam dan di luar rumah dia merasakan bau membusuk.
Raja menenangkan Nasrudin dan berkata,
“Sekarang, pergilah ke kamar mandi dan bersihkan dirimu. Dan yang terpenting, bilas kumismu yang lebat."
Akhirnya Nasrudin melaksanakan perintah tersebut, dan benar adanya, semuanya menjadi normal lagi. Bahkan, yang tercium sekarang cuma semerbak wangi.
Nasrudin mengingat kembali apa yang membuat bau dari kumisnya, ternyata semalam sebelum tertidur, anak-nya yang bungsu dengan tangannnya yang sedang kotor memoles-moleskan ke kumis sang ayah. Itulah biang bau yang membuatnya panik.
Demikianlah Nasrudin kembali kerumahnya dan yakin bahwa dunia tidak sebusuk yang dia bayangkan.
Moral Cerita:
Kita sering melihat dunia ini kotor dan jorok, mencium negeri ini busuk dan tengik atau bangsa ini kumuh dan kacau. Mungkin itu benar, tapi mungkin juga tidak. Bisa jadi perasaan,penglihatan, dan penciuman semacam itu Cuma disebabkan ‘kumis’ kita yang cemar. Bersihkan diri, hati, dan pikiran kita dari prasangka-prasangka negatif, konsep yang belum tentu benar, teori yang belum tentu terbukti, atau kabar-kabar kabur sebelum kita menilai dan menghakimi sesama, orang lain, dan dunia ini. Berkolaborasi erat dengan kebaikan sehingga kita mampu menikmati, bahkan turut memproduksi berbagai kebajikan.
Kata Bijak Hari Ini:
Lebih mudah melihat kuman di seberang lautan dari pada seekor gajah di depan pelupuk mata Anda (Injil)
Friday, June 19, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment