Benak para murid dipenuhi macam-macam pertanyaan tentang Tuhan
Kata Sang Guru:
'Tuhan adalah yang-Tak-dikenal, bahkan Yang-Tidak-dapat-dikenal. Setiap pernyataan tentang Dia, seperti pula setiap jawaban terhadap pertanyaanmu, hanyalah
mengacaukan Kebenaran'.
Para murid bingung.
'Lalu mengapa anda masih juga berbicara tentang Dia?'
'Mengapa burung berkicau?' tangkis sang Guru.
Burung berkicau bukan karena ia ingin menyatakan sesuatu. Ia berkicau karena ia ingin berkicau.
Kata-kata cendikiawan haruslah bisa dipahami. Kata-kata sang Guru tidak untuk dipahami, melainkan untuk didengarkan seperti orang mendengarkan desir angin di pohon, gemercik air di sungai dan kicauan burung. Semua ini akan membangkitkan sesuatu dalam hati, yang melampaui segala pemahaman.
(Anthony de Mello, SJ)
Friday, June 25, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment